Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Dicabut, Pengendara Motor yang Hampir Serempet Anak di Trotoar Tetap Diproses

Kompas.com - 10/09/2019, 17:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir mengatakan, polisi akan tetap memproses pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengendara motor berinisial HAT (24).

Pasalnya, HAT melintas di trotoar di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat sehingga hampir menabrak seorang anak kecil.

Hal tersebut membuat HAT dilaporkan atas kasus dugaan perbuatan tidak menyenangkan atau melanggar Pasal 335 KUHP.

Namun, kasus tersebut dihentikan karena pelapor atas nama Hinto Susanto mencabut laporannya. Meski demikian, HAT tetap diproses atas pelanggaran lain yaitu melintas di trotoar.

"Proses penegakkan hukum atas pelanggaran lalu lintas bisa diproses karena itu kan pelanggaran lalu lintas biasa (melintas di trotoar)," kata Nasir saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Berakhir Damai, Pengendara Motor yang Hampir Tabrak Anak di Trotoar Dipulangkan

HAT terancam dikenakan Pasal 287 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman 2 bulan penjara atau denda administrasi maksimal Rp 500.000.

Sementara itu, Nasir menyebut, polisi telah rutin menertibkan pengendara motor yang nekad melintas di trotoar.

Penertiban itu dilakukan bersama jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak tiga bulan terakhir di sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta.

"Sudah hampir tiga bulan ini lah bergabung dengan Dishub DKI menertibkan di sana (pengendara motor di trotoar) setiap hari, pagi dan sore di titik-titik (trotoar) yang biasa dilintasi pengendara motor," ujar Nasir.

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan cekcok antara pejalan kaki dan seorang pengendara sepeda motor di Jalan KH. Wahid Hasyim viral di media sosial.

Baca juga: Polisi Amankan Pengendara Motor yang Hampir Serempet Seorang Anak di Trotoar

Dalam video yang diunggah akun @koalisipejalankaki itu terlihat cekcok terjadi antara seorang ibu yang tengah memegangi anaknya yang menangis dengan pengendara sepeda motor.

Bahkan, pengendara itu sempat memukul ponsel orang yang merekam video tersebut.

Hinto, orang yang merekam video tersebut kemudian menceritakan peristiwa itu. Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Sabtu (7/9/2019).

"Jadi begini saya posisinya dari arah Kedutaan Spanyol sama anak saya dua, sama istri saya nyebrang ke arah Sarinah. Setelah sampai trotoar yang di BPN itu, anak saya jalan duluan di depan di yang garis kuning jalur disabilitas itu," kata Hinto saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Tiba-tiba seorang pengendara sepeda motor datang dari arah belakang mereka dan mengerem mendadak tepat di dekat anak laki-lakinya tersebut sehingga membuat sang anak menangis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com