Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Menetap di Kampung Kusta karena Penyakitnya...

Kompas.com - 12/09/2019, 07:34 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momok menakutkan penyakit kusta memang menghantui masyarakat Indonesia.

Penderita penyakit ini bahkan diberikan stigma terkena penyakit kutukan hingga penyakit orang miskin.

Banyak sekali mitos-mitos tentang penyakit ini, yang membuat orang normal bukan penderita kusta cenderung menjauhi para penyintas.

Hal inilah yang kemudian membuat Kampung Kusta di Karangsari, Neglasari, Tangerang ada.

Selain dibangun karena dekat dengan Rumah Sakit Sitanala yang dulunya dikhususnya bagi penderita kusta, kebanyakan para penderita pun lebih memilih menetap di situ dibandingkan balik ke tempat tinggal lama mereka.

Salah satunya adalah Hendra. Pria 36 tahun ini memilih tinggal jauh dari keluarganya yang berada di Tegal, Jawa Tengah karena takut dikucilkan.

Baca juga: Stigma Kusta Sepanjang Masa

Hendra pun rela berjauhan dengan istri dan anaknya untuk mendapatkan pengobatan di RS Sitanala.

"Di kampung kami enggak ada yang terkena kusta jadi mereka enggak terlalu paham," ucap Hendra saat bercakap dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Saat tau dirinya menderita kusta, para tetangga dan orang di lingkungan sekitarnya acapkali menjauhinya. Meski tidak demikan dengan keluarganya.

"Mereka buat saya minder tiba-tiba menjauh. Tapi saya paham mereka tidak mengerti tentang penyakit ini. Kan mereka enggak tau kalau menular bagaimana kalau enggak bagaimana," kisahnya.

Namun, untuk membuat dirinya lebih nyaman, bapak dua anak ini pergi jauh dari kampungnya.

Istrinya, tak ikut bersama Hendra untuk tinggal di Kampung Kusta karena harus bekerja di Tegal.

Memang semenjak menderita penyakit kusta 1,5 tahun yang lalu membuat dirinya juga harus rela berhenti bekerja.

Hendra mengaku harus fokus melakukan pengobatan dan jaga daya tahan tubuh sesuai anjuran dokter.

"Enggak boleh kerja harus istirahat karena obat cepat dan gampang reaksi. Tinggal bulan harus balik ke dokter sesuai suratnya," ucap Hendra.

Baca juga: Cerita Petugas Medis Perawat Kusta, Awalnya Kaget hingga Akhirnya Terbiasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com