Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjagaan Polisi Kendur, Massa Bakar Ban dan Rusak Kawat Duri Depan Gedung KPK

Kompas.com - 23/09/2019, 19:40 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok massa dari Penggerak Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tampak melenggang masuk ke halaman Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).

Padahal, sebelumnya halaman tersebut dipagari oleh kawat duri yang dipasang polisi.

Massa menuntut Ketua KPK Agus Raharjo dan beberapa komisionernya mengundurkan diri. Massa juga menuntut pemerintah melantik Firli Bahuri sebagai ketua KPK yang baru.

Mereka bahkan naik ke atas tembok bertuliskan "Komisi Pemberantasan Korupsi" yang berdekatan dengan lobi gedung.

Baca juga: Massa Beratribut PMII Lempari Gedung KPK dengan Air Mineral Kemasan Gelas Plastik

Walaupun sepanjang aksi mereka tetap dikawal polisi, namun situasi ini tampak berbeda dibandingkan aksi demonstrasi PMII yang digelar Jumat (20/9/2019) lalu.

Penjagaan polisi saat ini lebih kendur dari penjagaan Jumat lalu.

Pada aksi sebelumnya, polisi sigap menghadang massa PMII yang melakukan aksi. Saat massa membakar ban, polisi langsung memadamkan api.

 

Bahkan polisi sempat menangkap beberapa orang diduga provokator yang melakukan pelemparan saat demonstrasi terjadi Jumat lalu.

Kondisi bertolak belakang terlihat malam ini.  Sedari siang, kawat duri sudah dirusak bahkan dibakar oleh massa demonstran.

Baca juga: Massa Beratribut PMII Bakar Ban di Depan Gedung KPK, Asap ke Arah Orator

Namun, polisi hanya berdiri berbaris di depan gedung tanpa melakukan apapun. Mereka hanya sekedar menghimbau massa untuk tidak ricuh.

Ban yang dibakar mahasiswa pun tidak dipadamkan polisi menggunakan apar dan mobil water canon.

Massa juga melempari gedung KPK dengan air mineral kemasan gelas plastik, namun polisi juga tak bertinadk.

Beberapa polisi yang berjaga di lobi gedung malah menghindari lemparan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com