Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Akan Lakukan Aksi Demo Lagi jika Tuntutannya Tak Terpenuhi

Kompas.com - 02/10/2019, 15:29 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal menyatakan bahwa buruh akan melakukan aksi lagi jika tuntutan mereka tak dipenuhi.

"Tentu akan ada aksi lagi jika tuntutan-tuntutan buruh tidak diakomodasi," ujar Said di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2019).

Ada tiga tuntutan buruh dalam aksi yang digelar di kawasan DPR RI, Jalan Gatot Subroto hari ini. Pertama, para buruh menolak Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.

Mereka menilai Undang-Undang itu bukan memperbaiki nasib kaum buruh, melainkan menjatuhkan nasib buruh di tengah upah buruh yang murah.

Kedua, mereka menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Khususnya BPJS kelas 3 yang akan berdampak pada buruh.

Baca juga: Said Iqbal: Kenaikan Iuran BPJS Turunkan Daya Beli Buruh

Ketiga, mereka juga menuntut janji Presiden Jokowi yang akan merivisi PP Nomor 78 tahun 2018 tentang Pengupahan.

Said mengatakan, buruh akan menunggu hingga pelantikan presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang, untuk mengetahui apakah tiga tuntutan mereka telah dipenuhi atau belum.

"Kami akan menunggu sampai dengan pelantikan presiden dan setelah pelantikan presiden apakah ada upaya-upaya untuk memenuhi tiga tuntutan kaum buruh hari ini," katanya.

Said merasa yakin pemerintah akan mengabulkan tuntutan para buruh.

"Saya percaya akan ada upaya dari pemerintah dengan sungguh-sungguh. DPR yang baru kan semangatnya juga sungguh-sungguh," ujarnya.

"Presiden pun mengatakan beliau mendengar, bahkan beliau mengatakan sangat mendengar dan tentu juga kami yakin, tuntutan teman-teman mahasiswa dan pelajar bahkan elemen lain tentang beberapa isu Undang-Undang lain akan sangat didengar. Pesan kami hanya satu, lakukan secara konstitusional dan hindari kekerasan," imbuhnya.

Baca juga: Demo Selesai, Wakapolda Metro Jaya Joget Bareng Buruh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com