JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan 197 demonstran di Gedung DPR yang diamankan pada 30 September lalu sebagian besar terdiri dari pelajar menengah atas.
Namun sebagian dari mereka ada yang berstatus bukan pelajar dan alumni.
Mereka yang diduga provokator kericuhan menggunakan seragam sekolah dan menyamar sebagai pelajar.
"Ya ada yang pakai baju SMA, ada yang sudah lulus SMA tapi pakai baju SMA," ujar Bastoni saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/10/2019).
Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku hanya ikut-ikutan karena diajak seorang koordinator.
Ketika ditanya mengenai identitas koordinator massa tersebut, Bastoni enggan menjelaskan.
Baca juga: Polisi: 7 Orang yang Ditangkap Terkait Grup WA Pelajar STM Tak Ikut Demo
"Koordinator bukan di kita (penahanan). Itu (ranah) di Polda ya," kata Bastoni.
Namun 197 orang itu tidak ditahan untuk waktu yang lama. Mereka dipulangkan keesokan harinya dan hanya diberi pembinaan oleh polisi.
Dari hasil tangkapan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan satu senjata tajam berupa celurit.
Dia berharap tindakan polisi ini bisa membuat para pelajar jera dan berpikir dua kali untuk mengikuti aksi demonstrasi jika hanya ingin membuat kericuhan.
"Kita sudah komunikasikan dengan pihak sekolah. Kita harap para pelajar belajar saja di sekolah. Jangan sampai buat keributan yang mengganggu ketertiban umum," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.