Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Angkut 98,5 Ton Sampah Imbas Hujan Semalam

Kompas.com - 09/10/2019, 10:21 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sekitar 98,5 ton sampah yang mengalir hingga tertahan di dua lokasi imbas hujan pada Selasa (8/10/2019) malam.

Rinciannya, 80,5 ton sampah diangkut dari Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, dan 18 ton sampah diangkut dari Kanal Banjir Barat Season City, Jakarta Barat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, sampah terbawa arus air saat tinggi muka air di Bendungan Katulampa dan Pos Pemantauan Depok naik mencapai status siaga III dan siaga II.

"Kenaikan debit air ini turut membawa sampah kiriman ke Jakarta. Sejak tadi malam, sampah di Pintu Air Manggarai meningkat. Lebih dari 322 meter kubik atau sekitar 80,5 ton sampah sudah berhasil diangkat," kata Andono dalam siaran pers, Rabu (9/10/2019).

"Di Kali Ciliwung BKB Season City, sejak semalam berhasil diangkat sampah sebanyak 72 meter kubik atau 18 ton sampah," tambah dia.

Baca juga: Setelah 41 Hari, Hujan Akhirnya Turun di Jakarta Malam Ini

Andono menyampaikan, ada berbagai jenis sampah yang diangkut, mulai dari ranting pohon, plastik, kayu berukuran besar, hingga sampah rumah tangga lainnya.

Petugas Dinas Lingkungan Hidup menggunakan satu unit liebher dan dua unit ekskavator long arm untuk memudahkan pengangkutan sampah dari Pintu Air Manggarai.

Sementara sampah di Kanal Banjir Barat Season City diangkut menggunakan ekskavator long arm dan excavator spider.

"Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang," ujar Andono.

Baca juga: BMKG: Sebagian Jakarta Mendung Tebal, Bekasi Berpeluang Hujan

Petugas Dinas Lingkungan Hidup, lanjut Andono, bersiaga 24 jam untuk langsung mengangkut sampah kiriman itu di Pintu Air Manggarai, Kanal Banjir Barat Season City, dan Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu.

Tujuannya agar sampah tak menghambat dan meluap.

"Jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir," katanya.

Baca juga: Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Semalam Bogor Dikepung Bencana

Dinas Lingkungan Hidup menyiagakan 4.000 orang petugas untuk menangani sampah pada musim hujan.

Sementara itu, sarana yang disiagakan terdiri dari 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 excavator jenis spider, 6 excavator long arm, 20 excavator jenis biasa serta 1 excavator liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com