Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Akses dan Isu Sosial di Manggarai, Pemindahan Layanan KA Jarak Jauh Bisa Jadi Mimpi Buruk

Kompas.com - 11/10/2019, 10:11 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai rencana pemindahan layanan angkatan kereta api (KA) jarak jauh dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai pada akhir 2021 akan menjadi mimpi buruk bagi publik.

Menurutnya akses jalan maupun parkir kendaraan di sekitar Stasiun Manggarai tidak memadai sehingga justru menyulitkan para calon penumpang.

"Jadi kalau KA jarak jauh berhenti di Manggarai, aksesnya akan jadi mimpi buruk untuk publik. Misalnya parkir saja terbatas. Akses Manggarai akan macet parah," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/10/2019).

Rencana pengintegrasian beberapa moda transportasi dan menjadikan Stasiun Manggarai sebagai pusat integrasi dinilai tak memungkinkan karena lahan tak cukup luas.

Apalagi saat ini untuk pusat integrasi angkutan lainnya sudah dilakukan di Dukuh Atas dengan konsep transit oriented development (TOD).

Baca juga: Operasional KA Jarak Jauh Diusulkan Tak Sepenuhnya Dipindahkan dari Gambir ke Manggarai

"Kawasan Manggarai belum dibebaskan dan pusat angkutan kota Jakarta yang sudah pindah ke Dukuh Atas. Akses dengan moda lain tidak memungkinkan di Stasiun Manggarai," ujarnya.

Isu sosial

Selain sulitnya akses, isu sosial di Manggarai patut diperhitungkan jika ingin menjadikannya sebagai pusat integrasi antar moda transportasi.

Agus mengacu pada tawuran yang kerap kali terjadi di sekitar stasiun bahkan sampai masuk ke area rel kereta.

Agus menilai hal ini cukup berpengaruh apalagi nantinya penumpang akan semakin banyak di Manggarai.

"Tawurannya sering terjadi di Berlan sama depannya. Ini perlu antisipasi tentunya jika memutuskan Manggarai sebagai sentral, cukup berisiko," tutur Agus.

Berdasarkan catatan Kompas.com, tawuran di atas rel kereta api di Stasiun Manggarai terjadi pada 4 September 2019 lalu.

Baca juga: Pemindahan KA Jarak Jauh dari Stasiun Gambir ke Manggarai, Wujudkan Konsep Lama...

Akibatnya terjadi penumpukan penumpang di stasiun. Kereta pun sempat tertahan dan tak bisa melayani keberangkatan.

Diketahui layanan angkutan KA jarak jauh yang beroperasi di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai mulai akhir tahun 2021.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Supandi mengatakan perpindahan itu menunggu proyek revitalisasi Stasiun Manggarai selesai.

"Iya konsepnya seperti itu akhir 2021 (KA jarak jauh) dipindahkan ke Manggarai. Jadi gini ini kan pembangunan stasiun Manggarai itu kan salah satu proyek double double track Manggarai-Cikarang, itu akan dibangun untuk meningkatkan kapasitas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com