Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenguk Wiranto, Ma'ruf Amin: Tidak Lama Lagi Beliau Pulih

Kompas.com - 13/10/2019, 17:09 WIB
Dean Pahrevi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019).

Pantauan Kompas.com di lokasi, Ma'ruf tiba pukul 15.51 WIB. Dia langsung masuk melalui pintu Paviliun Kartika dengan penjagaan ketat paspamres.

Saat disapa wartawan, Ma'ruf menyambut dengan senyuman dan melambaikan tangan.

Ma'ruf menjenguk Wiranto sekitar 15 menit.

Kepada wartawan, Ma'ruf mengatakan, saat kejadian dia sedang berada di Nusa Tenggara Barat (NTB), sehingga baru sempat menengok Wiranto hari ini.

"Saya baru sempat menengok karena pada hari peristiwa itu saya ada di NTB menghadiri Rakernas Majelis Ulama Indonesia. Jadi beliau (Wiranto) dapat musibah, saya belum sempat menengok. Hari ini saya pulang langsung saya menengok beliau," kata Ma'ruf di RSPAD Gatot Subroto, Minggu.

Baca juga: Kasus Penusukan Wiranto, Aburizal Bakrie Khawatirkan Radikalisme di Indonesia

Dia menambahkan, saat ini Wiranto sedang dalam proses penyembuhan dan sudah mulai membaik.

Ma'ruf juga sempat berbincang dengan Wiranto terkait kasus penusukan tersebut.

"Sedang dalam proses penyembuhan, Insya Allah tidak lama lagi beliau pulih. Saya ngobrol sebentar tadi, beliau menjelaskan mengenai peristiwa itu terjadi," ujar Ma'ruf.

Sebelum Ma'ruf, sejumlah tokoh sudah menjenguk Wiranto.

Tokoh tersebut di antaranya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Presiden Jokowi.

Diketahui, Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis lalu.

Baca juga: Doakan Wiranto Cepat Sembuh, Aburizal Bakrie: Negara Membutuhkannya

Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Saat kejadian, polisi menangkap dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.

Keduanya berinisial SA dan FA.

Polisi menyebut para pelaku terpapar paham radikalisme ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com