BEKASI, KOMPAS.com - Volume sampah bambu yang menumpuk di aliran Kali Cikeas, Jatiasih, Bekasi disebut mencapai 1.280 meter kubik.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Puarman mengatakan, hal ini membuat proses pembersihan memakan waktu dan tenaga.
"Sebagai gambaran, volume sampah bambu sekarang itu 1.280 meter kubik, asalnya dari panjang 160 meter dan lebar 8 meter, anggap tingginya 1 meter," ujar Puarman ditemui Kompas.com di sela kegiatan pengangkutan sampah bambu di Kali Cikeas, Rabu (16/10/2019).
Puarman menyebut, untuk mengangkut seluruh sampah secara manual, butuh setidaknya 230 truk sampah.
Ia menyatakan, mustahil pengangkutan ini beres dalam waktu kurang dari dua pekan.
"Kemarin kita pakai truk sampah dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Satu truk sampah hanya muat enam kubik, sedangkan kita kalau 1.280 kubik ini dibagi enam, lebih kurang 230 truk sampah butuhnya," jelas Puarman.
"Nah kemarin saja baru sanggup enam truk sampah," tambahnya.
Padahal, pada Selasa (15/10/2019), dilakukan pengangkutan massal dengan melibatkan sekurangnya 169 petugas di aliran Kali Cikeas.
Sementara hari ini, hanya 66 petugas yang dikerahkan.
"Hari ini sengaja kita kumpulkan dulu, karena truk sampah itu prinsipnya enggak ada yang nganggur mereka kerja di tempat lain. Begitu sudah numpuk, baru kita angkut lagi (pakai truk sampah)," ujar Puarman.
Aliran Kali Cikeas di Jatiasih, Bekasi, masih penuh potongan-potongan bambu dan kayu sejak air dari Bogor melimpah pada Kamis (8/10/2019) dini hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.