Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Aniaya Bocah, Orangtua Korban Penasaran Apa Motifnya

Kompas.com - 17/10/2019, 22:02 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - F, ayah dari YM, bocah usia dua tahun yang dianiaya pengasuhnya di Depok, menyatakan, dia tak pernah memarahi TN, pengasuh sekaligus terduga pelaku penganiayaan terhadap anaknya. 

Kepada polisi, TN mengaku bahwa dia menganiaya YM lantaran kesal dimarahi oleh ibunda YM.

F menepis tudingan itu. F mengatakan, ia dan istrinya hanya menegur jika memang yang dilakukan TN dilihatnya tidak baik.

“Kalau kami merasa tak pernah memarahi dia banget, maksudnya yang sampai buat dia sakit hati gitu ya, tapi tidak tahu kan kalau versi di sana,” kata F saat dihubungi, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Bocah Dua Tahun yang Dianiaya Pengasuhnya di Depok Masih Dirawat di RS

Menurut F, dia dan istrinya malah memberikan perhatian lebih kepada TN.

F berpikir, dengan memberi perhatian lebih, si pengasuh diharapkan akan menjaga anaknya dengan baik.

“Kami kan sempat mediasi terus kami tanyakan langsunglah sama dia (pengasuh), apakah saya pernah nyakitin hatinya. Bahkan kami pun merasa kami selalu perhatikan dia,” kata F.

F dan istrinya selama ini tidak menaruh curiga terhadap TN. Mereka melihat, TN selama ini bekerja dengan baik.

Ia tak mengetahui apa yang memicu TN membuat hal buruk terhadap anaknya.

“Saya juga sebenarnya tidak mau mencampuri urusannya dia, saya pun tidak tahu kenapa berlaku seperti itu ke anak saya,” kata F.

Ia berharap polisi memproses penganiaya anaknya itu dengan tuntas.

“Semoga bisa diproses dengan hukuman yang berlaku dan setimpal,” tuturnya.

Polisi tengah menyelidiki kasus yang menimpa bocah itu. TN kini masih dalam pemeriksaan di Polres Depok.

Kasus itu terjadi di kediaman korban di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Korban dilaporkan menderita luka lebam di sekujur tubuh bagian belakang. Bahkan wajahnya lebam, seperti telah dipukuli benda tumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com