Pengacara Eggi Sudjana, Alamsyah Hanafiah, Minggu (20/10/2019), membenarkan kliennya ditangkap penyidik Polda Metro Jaya.
Egi, kata Alamsyah, ditangkap untuk diklarifikasi sebagai saksi atas ditangkapnya seorang tersangka kasus perakitan bom.
Egi beberapa bulan lalu baru dilepas dari tahanan polisi terkait kasus dugaan makar. Saat ini dia masih berstatus tersangka kasus dugaan makar itu.
Alamsyah mengaku tak mengetahui identitas tersangka perakitan bom tersebut.
Menurut Alamsyah, tersangka perakit bom tersebut sering berkomunikasi dengan Eggi karena Eggi sering menjadi pasien pijatnya. Bahkan, tersangka itu pernah menginap di rumah Eggi Sudjana.
Baca juga: Eggi Sudjana Sering Jadi Pelanggan Jasa Pijat Tersangka Perakit Bom
Selain mengamankan Eggi Sudjana, polisi juga menggeledah rumahnya dan menyita ponselnya.
Ikuti lanjut berita ini di sini
Polda Metro Jaya menangkap dua orang yang diduga membawa senjata tajam jenis parang yang disimpan di dalam mobil pada Sabtu lalu pukul 23.00 WIB.
Mobil Nissan Terra bernomor pelat B 1 RI itu terparkir di lobi Hotel Raffles, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersebut masing-masing berinisial IL dan HS.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, penemuan senjata tajam itu berawal ketika mobil jenis Nissan Terra itu terparkir di lobi hotel dan menghalangi lintasan mobil tamu lainnya.
Pihak Hotel Raffles berusaha menghubungi pemilik mobil yang berinisial IL agar memindahkan mobil tersebut.
"Dengan bersusah payah, pemilik mobil yang tengah menginap di Hotel Raffles berhasil dibangunkan oleh petugas hotel," kata Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Lanjutan berita ini bisa disimak di sini.
Relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyediakan 32.000 bungkus nasi goreng bagi orang-orang yang hadir di Monas dalam momentum pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu siang kemarin.
Nasi goreng itu dimasak oleh 160 pedagang menggunakan gerobak mereka masing-masing di atas trotoar Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Adul Rahman atau biasa dipanggil Jeko (42), salah satu pedagang nasi goreng yang ada di lokasi itu, mengaku bersyukur bisa meramaikan perayaan pelantikan Jokowi-Ma'ruf di lokasi tersebut.
Pasalnya, selain ikut meramaikan kegiatan, ia juga mendapat rezeki lebih karena pesanan para relawan.
"Jadi satu gerobak kan diminta bikin 200 porsi, kalau biasa jarang bisa jual sampai 200 porsi gitu, jadi ya bersyukur lah walaupun cuma sekali selama lima tahun," kata Abdul kepada Kompas.com, Minggu.
Abdul menyampaikan, ia mendapat ajakan untuk ikut menyediakan nasi goreng gratis itu sejak pekan lalu. Namun kepastian tentang acara itu didapatnya dari panitia pada Sabtu sore.
Para relawan menghargai satu porsi nasi goreng mereka Rp 14.000 per porsinya. Jika dihitung, para pedagang nasi goreng akan mendapat Rp 2.800.000 dari hasil menyediakan 200 nasi goreng tersebut.
Meski waktu mepet, Abdul tetap menyanggupi permintaan dari relawan tersebut.
Begitu mendapat uang muka sebesar Rp 1 juta, Abdul dan pedagang-pedagang nasi goreng lain langsung berbondong-bondong ke pasar untuk berbelanja keperluan memasak. "Pas dapat duit kemarin pasar langsung ramai kayak lebaran, yang ke pasar cowok-cowok lagi," ujar Abdul sambil tertawa.
Kartono (43), pedagang nasi goreng lain yang juga ikut dalam acara itu mengatakan dirinya menghabiskan uang lebih banyak dari uang muka yang diberikan relawan.
"Kalau belanja kemarin keluar sejuta lebih, telor ayam 10 kg, ayam lima ekor, terus buat bumbu ada kemiri bawang-bawangan, udang rebon, cabai 1 kilo," ucap Kartono.
Ikutisi lanjutan kisah Kartono dan para pedagang nasio goreng lainnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.