JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara Jakarta, Rabu (23/10/2019) pagi, masuk kategori tidak sehat menurut data situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Pada pukul 08.24 WIB, air quality index (AQI) atau indeks kualitas udara Jakarta tercatat ada pada level 154 dengan konsentrasi parameter PM2.5 61,4 ug/m3.
Dengan angka tersebut, Jakarta menempati peringkat ke-10 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Baca juga: Tak Hanya Penyakit Serius, Polusi Udara Juga Sebabkan Rambut Rontok
Jakarta di bawah Karachi di Pakistan (peringkat ke-9), Belgrade di Serbia (peringkat ke-8), Kabul di Afghanistan (peringkat ke-7), Kolkata di India (peringkat ke-6), New Delhi di India (peringkat ke-5), Dubai di UEA (peringkat ke-4), Shenyang di China (peringkat ke-3), Lahore di Pakistan (peringkat ke-2), dan Dhaka di Banglades (peringkat ke-1).
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5, alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI (air quality index).
Kendati demikian, kualitas udara di Jakarta pagi ini masih lebih baik dibanding Depok (US AQI 175) dan Bekasi (US AQI 156). Depok dan Bekasi juga masuk kategori tidak sehat.
Warga Jakarta, Bekasi, dan Depok direkomendasikan mengurangi kegiatan luar ruangan. Warga yang beraktivitas di luar ruang diimbau untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.