BEKASI, KOMPAS.com - Tumpukan sampah bambu kiriman dari Bogor yang memenuhi Bendungan Koja, Kali Cikeas, Jatiasih, Kota Bekasi akhirnya terangkut seluruhnya pada Senin (28/10/2019).
Ini berarti, butuh waktu dua pekan bagi petugas gabungan untuk mengangkutnya secara manual.
Akses yang sulit tidak memungkinkan alat berat untuk masuk dan mengangkut tumpukan sampah bambu. Hanya satu unit crane yang dapat masuk ke sempadan Kali Cikeas, guna mengangkut batang-batang pohon besar yang tersangkut.
"Kendalanya karena harus diangkat manual itu, ditambah cuaca yang sangat terik sehingga tidak maksimal," kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi, Puarman, Senin petang.
Baca juga: 3 Fakta Tumpukan Sampah Bambu di Kali Cikeas, Bekasi
Puarman menyebutkan, ada 11 instansi gabungan yang turut andil dalam pengangkutan tumpukan sampah bambu Kali Cikeas.
Selain jajaran Pemerintah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor hingga tingkat desa, pemerintah pusat juga turut terlibat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Sejumlah anggota kepolisian dan tentara juga ambil peran.
Mengenai jumlah sampah yang diangkut, Puarman tak tahu persis. Namun, di atas kertas, Puarman pernah menyampaikan bahwa tumpukan sampah bambu Kali Cikeas setara 230 truk sampah.
"Kami tidak mencatat lagi kubikasinya, karena ada yang dibuang dan diambil warga," ucap Puarman.
Baca juga: Bagaimana Kali Cikeas Bisa Dipenuhi Sampah Bambu?
Puarman berharap agar pemerintah dapat mengantisipasi insiden yang langganan terjadi saban hujan deras turun di Kabupaten Bogor ini. Sehingga, antisipasi preventif di hulu Kali Cikeas jadi opsi yang paling logis untuk dilakukan.
"Kemudian langkah kedua seperti disampaikan Wali Kota Bekasi, Kali Cikeas juga harus dipasangi jaring," kata Puarman.
Sebagai informasi, KP2C mencatat bahwa insiden ini merupakan kali kesembilan pada tahun ini, dengan volume paling gemuk.
Sepanjang 36 kilometer ke arah hulu, yakni wilayah Cibinong, kata Puarman, pohon-pohon bambu memang memadati bantaran Kali Cikeas.
"Sekitar 50 persen (sampah bambu) terbawa dari Kabupaten Bogor, 25 persennya dari Depok, yaitu wilayah Tapos dan Leuwinanggung, 25 persen sisanya di Bekasi sendiri, di Jatikarya dan Jatirangga. Tiga wilayah itu berkontribusi terhadap tumpukan sampah bambu Kali Cikeas," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.