Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Pejalan Kaki: Jangan Jadikan Pesepeda Itu Anak Haram Ibu Kota...

Kompas.com - 29/10/2019, 18:57 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pembangunan jalur sepeda dengan anggaran Rp 73,7 miliar dipersoalkan dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta. 

DPRD DKI mempertanyakan besarnya anggaran itu. Selain itu, jalur sepeda ini juga dinilai belum jelas perencanaannya. 

Terkait hal itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, pembangunan jalur sepeda merupakan keperluan yang sangat mendesak dan harus segera direalisasikan.

"Mereka bilang itu tidak mendesak, kalau kami bilang ini harus lebih mendesak gitu, karena Jakarta itu sedang dirundung isu pencemaran udara dan lain-lain. Kita harus memanjakan pejalan kaki dan pesepeda. Jadi jangan jadikan pejalan kaki dan pesepeda itu anak haram jalanan Ibu Kota," kata Alfred saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Menurut dia, selama ini Pemprov DKI Jakarta selalu mengutamakan perbaikan fasilitas kendaraan bermotor, tapi tidak untuk pejalan kaki dan pesepeda. Untuk itu, sudah saatnya pejalan kaki dan pesepeda dimanjakan dengan fasilitas yang baik.

Baca juga: Anggaran Jalur Sepeda di DKI Capai Rp 73,7 Miliar, Benarkah Warga Jakarta Beralih Gunakan Sepeda?

"Kalau ini seberapa urgent, saya bilang ini urgent, karena apa? Jangan dikira bahwa di Jakarta itu pengguna sepeda itu sedikit, tidak, banyak, hampir setiap rumah itu pasti punya sepeda cuma dipakai di lingkungannya karena tidak disediakan fasilitasnya. Jadi siapkan saja fasilitasnya, nanti terlepas orang pakai atau tidak ya itu soal lain yah. Jadi siapkan fasilitasnya pasti dipakai oleh masyarakat," ujar Alfred.

Alfred juga menilai DPRD telah gagal paham soal perencanaan pembangunan fasilitas untuk pejalan kaki dan pesepeda.

"DPRD-nya gagal paham mengenai master plannya mau master plan yang seperti apa. Kalau yang saya ikuti tuh sudah ada master plannya Pemprov DKI Jakarta. Tinggal bahwa jangan gagap juga ketika ada urgensi seperti ini ya," ujar Alfred.

Diketahui, saat ini sudah ada 63 kilometer jalur sepeda di wilayah DKI Jakarta. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2022 menargetkan jalur sepeda mencapai 500 kilometer.

Adapun lonjakan anggaran yang sebelumnya Rp 4,4 miliar menjadi Rp 73,7 miliar lantaran program pembangunan jalur sepeda itu kini menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com