Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyiknya Berkendara dengan Skuter Listrik GrabWheels di Jakarta

Kompas.com - 30/10/2019, 16:36 WIB
Hilel Hodawya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan perjalanan di Ibu Kota tak lagi harus bergantung pada kendaraan bermotor. Kini, upaya menjaga kualitas udara bersih di Jakarta bisa dilakukan dengan mengendarai skuter listrik GrabWheels.

Perusahaan Grab Indonesia meluncurkan GrabWheels, sebuah layanan skuter listrik untuk mobilitas jarak dekat sejak Mei 2019 lalu. Kini, kehadiran GrabWheels semakin dikenal dan penggunaannya pun semakin banyak terlihat di jalanan.

Di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, misalnya, sejumlah pengguna jalan tampak mengendarai GrabWheels melalui jalur sepeda.

Baca juga: Akhir Pekan, Yuk Jajal Skuter Listrik Grab Wheels

"Senang soalnya enggak usah capek gowes dan bebas macet," tutur Destya (21) ketika diwawancarai pada Rabu (30/10/2019).

Umumnya, GrabWheels dapat dikendarai di jalur sepeda, jalan raya, dan trotoar. Namun, sebagian pengguna masih lebih memilih untuk mengendarai GrabWheels di jalur sepeda.

"Enggak semua jalan itu ada sarana untuk pesepeda dan beberapa jalan enggak ramah GrabWheels. Jadi harus didorong," tambah Destya.

Kemudi kendaraan skuter listrik Grabwheels, sebuah kendaraan mobilitas jarak dekat yang ramah lingkungan. GrabWheels bisa digunakan dengan memindai QR Code di kemudi kendaraan melalui opsi e-scooter di aplikasi Grab.KOMPAS.com/HILEL HODAWYA Kemudi kendaraan skuter listrik Grabwheels, sebuah kendaraan mobilitas jarak dekat yang ramah lingkungan. GrabWheels bisa digunakan dengan memindai QR Code di kemudi kendaraan melalui opsi e-scooter di aplikasi Grab.

Lokasi penyewaan GrabWheels sudah tersebar di sejumlah titik di kawasan Jakarta, Tangerang, dan Depok. Area parkir pun tersedia dalam jarak yang cukup dekat.

Baca juga: Ramah Lingkungan, Skuter Listrik Grab Wheels Kini Hadir di UI

Mengendarai GrabWheels menjadi solusi bagi sebagian orang yang ingin turut berkontribusi dalam mengurangi polusi. Hal ini diakui oleh Celine (21), salah satu pengguna GrabWheels.

"Memudahkan aktivitas, apalagi untuk berpergian ke tempat yang jaraknya enggak terlalu jauh. Kita engga perlu lagi naik motor atau mobil," katanya.

Namun, meski jumlah dan lokasi parkir GrabWheels sudah semakin banyak, layanan GrabWheels masih belum dikelola dengan maksimal.

Menurut Destya, perlu ada kontrol di titik parkir GrabWheels untuk memastikan setiap pengguna menyewa kendaraan secara bertanggung jawab.

"Kalau bisa ada petugas yang jaga. Di FX ini helm banyak yang enggak ada, ada juga orang yang asal nge-charge sampai charger-nya rusak. Dan sering banget gue liat pengguna yang naiknya berdua."

Hal yang sama pun diakui oleh Celine. Menurut dia, sejumlah kendaraan GrabWheels masih belum difasilitasi dengan baik.

"Sudah banyak orang yang menggunakan GrabWheels, otomatis kendaraannya juga sudah sering digunakan. Ada beberapa kendaraan yang rem dan gasnya jadi sudah tidak baik lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com