Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

William Aditya Sarana Bantah PSI Cari Panggung lewat Polemik Anggaran Tak Wajar

Kompas.com - 31/10/2019, 21:34 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, PSI hanya mencari panggung lewat kritik yang dilontarkan berkait anggaran tak wajar yang muncul dalam sistem digital atau sistem elektronik APBD Pemprov DKI.

Komentar Anies segera ditanggapi oleh salah satu anggota DPRD Fraksi PSI William Aditya Sarana.

William menekankan, dirinya tak ada maksud mencari panggung dalam polemik anggaran tak wajar ini.

“Justru saya bantu dia publish anggaran-anggaran itu (yang janggal) dan kami tidak mencari sensasi,” ujar William di Kantor DPRD, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Pembelaan Anies soal Anggaran Asal Jadi, William PSI: Bukan Jawaban Itu yang Publik Tunggu

William berujar bahwa anggaran itu ia publikasikan agar publik mengetahui rancangan anggaran tak wajar tersebut.

Sebab, ia sendiri pun sudah mengajukan surat kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk membuka komponen KUA-PPAS 2020 dalam sistem elektronik APBD sejak Agustus 2019 lalu.

Namun, permintaannya tetap tidak digubris oleh Bappedda.

Hingga pada 11 Oktober lalu, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) itu sempat diunggah di apbd.jakarta.go.id.

“Pada 11 Oktober, lihat siang hari masih ada, sorenya langsung ditutup. Jadi kami lihatnya sebentar sejam dua jam,” ucap William.

Baca juga: Dikritik karena Bongkar Anggaran, William: Kalau Upload Setelah Pembahasan, Apa yang Dikritisi?

Untungnya, RKPD tahun 2020 itu masih menyisakan history. Bahkan, link-nya masih bisa diakses kala itu sebelum akhirnya sama sekali tidak bisa diakses publik.

“Namun tombolnya aja yang hilang, tombol 2020. Akhirnya kami bisa akses RKPD tahun 2020. Tapi sekarang udah tidak bisa dibuka sama sekali,” kata William

Kemudian, ia pun mencoba mengganti angka APBD 2019 dalam link tersebut dengan angka 2020 untuk membuka web tersebut

“Itu cara kami membuka, langsung ketemu, viral semalam dimulai dari anggaran lem aibon,” katanya.

William pun mendesak agar website tersebut kembali dibuka agar dapat diakses publik. Dia menekankan pentingnya komitmen keterbukaan dan keberanian untuk transparan.

Ia pun juga tak merubah sikapnya yang kritis terhadap anggaran Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Bongkar Anggaran Fantastis di DKI, Siapa Politisi Muda William Aditya Sarana?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com