Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Ditebang demi Trotoar di Cikini, Warga Keluhkan Panas dan Gersang

Kompas.com - 04/11/2019, 11:54 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penebangan sejumlah pohon di atas trotoar Cikini, Jakarta Pusat, membuat warga yang melintas di sekitarnya tidak nyaman.

Sebab, kawasan itu menjadi panas dan gersang.

Diketahui, pohon di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam itu ditebang karena revitalisasi trotoar.

Pantauan Kompas.com, ada sekitar delapan pohon Angsana yang ditebang di depan kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM).

Sejumlah petugas dari Dinas Kehutanan masih mencabuti akar-akar pohon yang masih tumbuh.

Pejalan kaki yang melintas di kawasan tersebut tampak mengenakan payung, topi, dan jaket agar terlindung dari teriknya matahari.

Sigit Marsoni (34), salah satu pejalan kaki yang melintas di kawasan itu menyayangkan penebangan pohon di trotoar.

Sebab, sejak pohon-pohon itu ditebang, suasana menjadi panas karena tak ada yang menghalau sinar matahari.

Pepohonan itu diketahuinya sudah ditebang sejak awal Oktober 2019.

"Iya, jadi tambah gersang ini, mah. Lihat saja kan, beda sama yang di depan, ada pohonnya," ujar Sigit di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Sigit mengatakan, sebelum pepohonan itu ditebang, kondisi trotoar tampak asri. Kini, suasana asri itu pun berubah menjadi gersang.

"Lihat saja sudah ada pengerjaan revitalisasi ya, kan berdebu. Nah, ditambah pohon pada ditebang. Jadi kelihatan banget gersangnya," kata Sigit.

Bahkan, kata Sigit, pepohonan ini sering digunakan pejalan kaki untuk berteduh di kala panas dan hujan. 

Baca juga: Viral Pohon Ditebang demi Revitalisasi Trotoar Cikini, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Sumardi (65), petugas keamanan Kantor Kementerian ESDM sekaligus warga asli Cikini mengakui bahwa usia pohon-pohon tersebut sudah tua.

Menurut dia, pohon Angsana itu sudah tumbuh sejak tahun 1970-an.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com