Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ditutup Akibat Perbaikan Jembatan, Pemilik Bengkel Las di Pamulang Merugi Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 08/11/2019, 18:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com - Pemilik bengkel las, Harjaman (42) hanya bisa duduk termenung di depan tempat usahanya.

Dia meratapi nasibnya yang tidak memiliki pendapatan setelah ditutupnya jalan Depag, Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, karena perbaikan jembatan.

Harjaman menceritakan, penutupan jalan yang sudah berlangsung hampir tiga bulan oleh Dinas Pekerjaan Umum itu membuatnya merasa menjadi seorang pengangguran.

Meski bengkel las berpagar besi tetap buka, namun tak ada pemesan yang datang. Beberapa alat kerjanya yang tak tersentuh tangannya mulai diselimuti debu.

"Saya itu kalau jalan normal itu aja bisa dapat omzet sebesar Rp 50 juta. Hitungan bersih saja dari orang buat teralis itu bisa sampai Rp 30 juta. Tapi sekarang satu saja enggak ada. Sedangkan kontrakan buat usaha bayar jalan terus," kata Harjaman mengeluh saat ditemui, Jumat (8/11/2019).

Sesekali Harjaman terus melihat pengerjaan jembatan yang hanya berjarak sekitar 3 meter.

Lelaki berperawakan tinggi ini tak habis berfikir, jembatan yang awalnya hanya memiliki lubang kecil akan diperbaiki lebih tinggi dari sebelumnya.

"Jadi awalnya itu jembatan lubang doang di tengah. Kita tutupi pakai bambu karena takut pengendara yang lewat kecelakaan. Tapi malah ada pengerjaan besar gini. Dan itu nggak ada sosialisasi ke kita sebelumnya, " kata dia.

Marjaman menjadi salah satu dari beberapa pemilik usaha kecil dari warga setempat yang bertahan.

Sementara di depannya sedikitnya lima usaha yang didominasi rumah makan telah tutup selama adanya pengerjaan jembatan tersebut.

"Ini ada tukang nasi goreng, warteg, sama pedang bensin eceran yang sudah tutup," kata Marjaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com