Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Bina Marga Klaim Pengguna JPO Sudirman Meningkat Setelah Atap Dilepas

Kompas.com - 12/11/2019, 19:24 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengklaim dilepasnya atap jembatan penyeberangan orang (JPO) di Sudirman menambah jumlah pejalan kaki yang menyebrang lewat JPO itu.

“Semenjak dibuka malah jadi banyak yang nyeberang karena mereka mendapat pengalaman baru saat berjalan kaki,” ujar Hari di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).

Hari mengatakan, dilepasnya atap JPO Sudirman itu memang dilakukan untuk menarik minat masyarakat menyeberang JPO tersebut.

Sebab, menurut dia, selama ini sedikit peminat pejalan kaki yang menyebrang lewat JPO Sudirman itu.

Hal ini diketahuinya saat mengevaluasi jumlah pejalan kaki yang melintas di JPO itu.

“Sudah kita kaji dan evaluasi kalau di JPO itu jarang orang nyeberang. Tapi semenjak dilepas, banyak orang yang nyeberang,” kata Hari.

Baca juga: Atap JPO Sudirman Dilepas, Warga Kepanasan di Siang Bolong

Hari menilai, banyaknya orang yang melintas di JPO tersebut lantaran hendak mencari pengalaman baru menikmati pemandangan Jakarta.

“Kan pemandangan oleh pejalan kaki kan bisa jadi destinasi lain lagi. Dapet view bagus bisa menikmati udara segar," kata Hari.

"Lagian JPO itu kan terbuka konsepnya dari ruang terbuka menuju ruang terbuka jadi kalau kita buka ya enggak masalah," lanjut dia.

Meski telah lama dibangun, JPO Sudirman ini tetap dipertahankan untuk menjaga arus kendaraan di Jalan Sudirman-MH Thamrin tetap kondusif.

"Kalau itu kita bongkar otomatis itu memperlambat kecepatan mobil dan kendaraan yang melintas di jalur itu. Jadi tetap dibikin JPO tapi fungsinya beda," kata Hari.

"Artinya selain media bagi pejalan kaki menyebrang, juga dapat menjadi media view deck atau melihat pemandangan kota Jakarta," tutur dia.

Baca juga: Titah Anies Lepas Atap dan Percantik JPO Sudirman agar Jadi Tempat Selfie

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga mencopot atap JPO yang berlokasi di Jenderal Sudirman.

Pencopotan itu dilakukan lantaran Pemprov akan menata ulang JPO yang tampak kusam itu dengan penataan yang mengedepankan estetika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com