JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan 2019.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengeruk waduk-waduk di Jakarta sejak Juli lalu.
"Pengerukan waduk, sungai, situ, rawa-rawa, dan saluran-saluran untuk menambah kapasitas air," kata Juaini di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/11/2019).
Waduk yang dikeruk antara lain Waduk Pluit, Waduk Melati, Waduk Teluk Gong, Waduk BPP Poncol, dan Embung Cendrawasih.
Baca juga: DKI Dinilai Tak Prioritaskan Penanggulangan Banjir, Anies Bilang Fokus Keruk Waduk dan Sungai
Dinas Sumber Daya Air juga membangun waduk di 10 lokasi, yakni Waduk Cilangkap Giri Kencana, Waduk Cimanggis, Waduk Kampung Rambutan 1 dan 2, Waduk Pondok Ranggon, Waduk Pekayon, Situ Rawa Minyak, Embung Lapangan Merah, Embung Semper Barat Cilincing, dan Embung Cakung Timur.
Dinas Sumber Daya Air juga menyiagakan 133 unit pompa mobile dan 457 unit pompa stationer di 165 lokasi untuk memompa air di lokasi genangan dan banjir.
"Kami juga menyiapkan 7.800 petugas yang tersebar di dinas dan wilayah. Ada yang jaga pompa, membersihkan saluran. Ketika sudah mulai gelap (mendung), kami perintahkan petugas standby di lokasi rawan genangan," kata Juaini.
Dinas Sumber Daya Air juga membangun sumur resapan di 987 titik di lima wilayah kota Jakarta untuk menampung air hujan. Dinas Sumber Daya Air akan terus membangun sumur resapan tersebut.
"Target di Desember ada 1.000 sumur resapan, kami masih terus bangun di lokasi yang rawan genangan," ucap Juaini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta juga menyiapkan peta evakuasi untuk warga di 86 RW rawan banjir yang tersebar di 25 kelurahan. Peta itu nantinya akan dibagikan kepada warga dan perangkat wilayah, seperti kelurahan dan kecamatan.
Baca juga: Pemprov DKI Usulkan Rp 1 Triliun untuk Penanggulangan Banjir pada 2020
"(Sebanyak) 25 kelurahan sudah kami siapkan peta rawan banjirnya, termasuk rute yang akan mereka lalui menuju selter atau pengungsian, termasuk prediksi ketinggian banjir," ujar Kepala BPBD Jakarta Subejo pada kesempatan yang sama.
Peta itu akan memuat informasi soal tempat pengungsian, seperti bangunan sekolah, kantor kelurahan, hingga rumah ibadah.
BPBD Jakarta juga berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain untuk menyiapkan kebutuhan saat banjir.
"Kami siapkan buffer stock, tenda, kebutuhan-kebutuhan pengungsi, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan menyiapkan perahu karet, Dinas Sumber Daya Air menyiapkan pompa bergerak ke lokasi genangan agar air cepat surut," kata Subejo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.