Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Pembangunan Hotel di TIM, Ini Penjelasan Jakpro

Kompas.com - 25/11/2019, 20:51 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto merespons polemik rencana pembangunan hotel bintang lima di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Dwi menyebutkan, hotel bintang lima yang belakangan dipermasalahkan oleh para seniman dan budayawan TIM aslinya bernama Wisma TIM yang akan dibangun Jakpro.

Nama Wisma TIM tersebut sesuai desain dari arsitek perancang revitalisasi TIM, Andra Matin.

Hotel itu tak berdiri sebagai satu gedung sendiri melainkan digabung bersama galeri seni dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB. Jassin.

"Galeri seni ada di lantai satu dan dua, kemudian Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin ada di lantai tiga dan empat. Hotelnya ada di atas itu semua. Jadi enggak makan ruangan. Padahal ini semua sinergi," kata Dwi dalam konferensi pers di kantor Jakpro, Thamrin City, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Baca juga: Seniman: Adanya Hotel Merusak TIM Secara Fisik dan Fungsi

Dwi membantah tudingan bahwa desain awal revitalisasi TIM tidak ada pembangunan hotel dan Jakpro telah mengubah desainnya.

Desain tersebut ditambahkan mengikuti perkembangan waktu setelah melalui diskusi dengan sang arsitek.

"Enggak, Jakpro enggak mengubah. Mungkin desain awalnya seperti itu, tapi perkembangan zaman dan waktu kita diskusi, bagaimana nanti kalau sudah modern kaya begini. Sehingga beliau (Andra Matin) bisa menerima adanya desain ide-ide melakukan optimalisasi, bukan komersialisasi," jelasnya.

Baca juga: Seniman Mengaku Belum Pernah Diajak Diskusi Terkait Pembangunan Hotel di TIM

Terkait revitalisasi Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin, menurut Dwi, karena saat ini keadaannya sangat berantakan dan mempersulit publik jika ingin mencari-cari dokumen sastra di dalamnya.

"Ini yang akan kita revitalisasi. Desain Andre Martin. Bayangkan kalau ada orang yang mau melakukan pameran seni atau riset di PDS HB. Jassin, mereka akan menginap di sini (Wisma TIM). Rencana ada 200 kamar. Dan setiap kamar ada lukisan-lukisan seniman TIM," tutur Dwi.

Sebagai informasi, revitalisasi TIM memakan biaya hingga Rp 1,8 Triliun.

Revitalisasi tersebut akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro yang telah masuk dalam APBD DKI Jakarta.

Pada APBD 2019 juga telah disetujui sebesar Rp 200 miliar. Uang Rp 200 miliar itu akan digunakan untuk merevitalisasi bagian depan hingga tengah TIM.

Dalam pembangunan tahap pertama ini, Jakpro berencana membangun fasilitas baru seperti hotel, pusat kuliner, dan galeri seni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com