Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Minta Pemprov DKI Batalkan Pembangunan Hotel Bintang 5 di TIM

Kompas.com - 25/11/2019, 07:48 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurungkan niat untuk membangun hotel bintang lima di area Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono mengatakan, sikap tersebut merupakan perintah langsung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P.

"Khususnya yang menyangkut pembangunan hotel pasti kita akan tunduk kepada perintah DPP Partai yakni koordinasi dengan SKPD untuk mengurungkan niat Pemprov DKI membangun hotel bintang lima di area pelestarian budaya," ucap Gembong saat dihubungi Minggu (24/11/2019) malam.

Gembong menuturkan, TIM sedianya menjadi ruang untuk melestarikan budaya leluhur bangsa.

Maka, seharusnya revitalisasi yang dilakukan tidak boleh melenceng dari tujuan untuk melestarikan budaya apalagi hingga menjadi ladang bisnis.

"Revitalisasi yang dilakukan tidak boleh melenceng dari tujuan itu. Jangan ruang yang diperuntukkan bagi ketahanan budaya, tapi justru dimanfaatkan untuk area bisnis. Itu kan keluar dari konteks pelestarian budaya," terang dia.

Baca juga: Revitalisasi TIM, Ada Gedung Baru dan Perluasan Ruang Hijau

Terkait sikap para seniman dan budayawan yang juga menolak pembangunan hotel bintang lima di TIM hingga memicu pertikaian dengan Deputi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud DKI Jakarta Dadang Solihin beberapa waktu lalu, Gembong menilai memang seniman tengah memperjuangkan hak mereka.

Menurut dia, pembangunan hotel itu sudah masuk ke ranah bisnis, padahal budaya tidak bisa dicampuradukkan dengan bisnis.

"Orientasinya sudah berbeda, bukan lagi melestarikan budaya tapi bicara untung rugi. Rasanya tidak pas saja seniman disuruh menginap di hotel bintang lima, seniman kan orang yang begitu bebas, enggak elok juga kalau penyediaan hotel bintang lima yang tarifnya pasti mahal untuk seniman," kata Gembong.

"Alasan pak anies untuk membangun hotel ini hanya kamuflase untuk menutup dari publik bahwa ada orientasi bisnis di sana," tambah Ketua Fraksi PDI-P dua periode ini.

Sebelumnya, sebuah video rekaman yang memperlihatkan Deputi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud DKI Jakarta Dadang Solihin tengah memarahi seniman di TIM ramai dibicarakan di media sosial.

Video itu diunggah pada Sabtu (23/11/2019) pukul 16.00 WIB dalam akun Facebook Humor Politik.

Dalam video itu, Dadang terlihat berdiri dari tempat duduknya sambil mengungkapkan, "Mau tidak diskusi? Mau tidak diskusi?" ujarnya tegas.

Situasi memanas usai Dadang berkata demikian. Beberapa orang menunjukkan rasa tidak sukanya.

"Wah biasa aja dong jangan galak-galak," seru beberapa orang dalam video rekaman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com