TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyoroti soal sampah setelah Kota Tangserang Selatan terpisah dari Kabupaten Tangerang pada 11 tahun lalu.
Tepat pada hari jadi Kota Tangerang Selatan, Selasa (26/11/2019), Benyamin menilai, sampah masih belum terselesaikan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat.
"Soal sampah yang harus kita kejar itu tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengolah sampah, baik recycle atau dijadikan kompos dan sebagainya," kata Benyamin di Gedung DPRD Tangsel.
"Memang karena ini soal perilaku. Sampai Dinas Pendidikan menggelar sekolah bersih, kemudian Dinas Lingkungan Hidup mencanangkan Tangsel bebas sampah tahun 2000 sekian. Dan seterusnya ini kan memang soal kesadaran kolektif," tambah Benyamin.
Selain soal sampah, persoalan lain yang ada di Tangsel seperti urbanisasi yang dinilai tinggi mencapai 3,4 persen.
Bagi Benyamin, hal itu merupakan tantangan dengan menyediakan fasilitas yang memadai seperti transportasi.
"Pasar juga menjadi salah satu tantangan kita karena lima atau tujuh pasar di Tangsel harus kita terus revitalisasi menjadi sentra ekonomi dan layanan masyarakat," kata Benyamin.
Dari sebagian pasar, kata Benyamin, sudah diserahkan ke Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Tiga pasar sudah kita serahkan ke PT PITS, Pasar Jombang, Pasar Ciputat, dan Pasar Serpong, itu kita serahkan karena itu yang visible. Intinya visible karena asetnya sudah jelas, sudah clear. Pasar sebagai sebuah komoditas harus dikelola secara bisnis," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.