Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Pemkot Tangerang Tutup Defisit Rp 581 Miliar pada RAPBD 2020

Kompas.com - 27/11/2019, 12:35 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Tangerang berencana menutup defisit anggaran tahun 2020 dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) di tahun 2019.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menjelaskan, defisit anggaran senilai Rp 581 miliar masih bisa ditutup dengan anggaran tersebut.

"Pakai SILPA. Jadi SILPA sudah dihitung kurang lebih Rp 581 miliar," ujar Arief saat ditemui di Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (27/11/2019).

Arief juga mengatakan, penutupan defisit anggaran juga ditawarkan pemerintah pusat dari pola pembiayaan beragam.

Salah satunya adalah pelibatan bank daerah untuk pembiayaan pembangunan.

"Ada tawaran juga, pembangunan yang harusnya dilakukan tiga tahun ke depan, ditarik semua di awal, di tahun berikutnya kita bayar," kata dia.

Mekanisme tersebut bisa dimungkinkan, lanjut Arief, untuk percepatan pembangunan di Kota Tangerang dan tidak tergantung pada besar anggaran satu tahun saja.

Baca juga: RAPBD Kota Tangerang 2020 Defisit Rp 581 Miliar

"Ada pola pembiayaan yang sedang dibicarakan oleh pemerintah pusat melibatkan bank daerah. Ini juga yang sedang kita pikirkan jadi pembangunan bisa lebih cepat," kata Arief.

Sebelumnya, dalam pendapat akhir di rapat penetapan RAPBD, Wali Kota Tangerang Arief mengungkap adanya defisit tersebut.

"Ada defisit sebesar Rp 581 miliar," ujar dia.

Dari RAPBD yang disahkan di rapat paripurna DPRD Kota Tangerang, Rabu (27/11/2019) terdapat anggaran defisit yang cukup besar, sejumlah Rp 581.654.059.421.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com