Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Berharap Pabrik Sepatu Tidak Hengkang

Kompas.com - 27/11/2019, 15:25 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Walikota Tangerang Arief Wismansyah berharap, rencana sejumlah pabrik sepatu di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Banten hengkang tidak merambat ke pabrik sepatu di Kota Tangerang.

Arief mengatakan, kebijakan-kebijakan pembangunan di Kota Tangerang akan memanjakan para investor untuk bisa berinvestasi dengan nyaman di Kota Tangerang.

"Saya berharap kebijakan pembangunan ini bisa membangun sarana-prasarana, membantu seluruh investasi di Kota Tangerang supaya bertahan dan ikut mengembangkan kota," kata Arief, Rabu (27/11/2019).

Arief juga menegaskan, Pemerintah Kota Tangerang sudah memfasilitasi agar investor dan para buruh bisa mengambil jalan tengah jika terjadi perselisihan. Kuncinya, lanjut Arief, komunikasi yang baik antara pengusaha dan buruh.

Baca juga: Tanggapi Pabrik Sepatu Hengkang, DPRD Sebut Tangerang Bukan Lagi Kota Industri

"Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), masukannya seperti apa dan ini kami komunikasikan. Kami juga bicara dengan serikat pekerja agar menjaga hubungan industrial yang baik," kata dia.

Arief membantah adanya pabrik pabrik sepatu yang hengkang dari Kota Tangerang. Ia mengatakan, dirinya hanya mendengar kabar pabrik sepatu hengkang dari Kabupaten Tangerang.

"Dari (kota) Tangerang belum ada, masih steady. Yang hengkang kan dari Kabupaten Tangerang infonya," kata dia.

Arief juga menjelaskan tentang arah pembangunan ekonomi Kota Tangerang yang tidak hanya mengandalkan industri. Menurut dia, slogan Kota Tangerang sebagai kota seribu industri sejuta jasa menjadi arah pembangunan ke depan.

Baca juga: Pabrik Sepatu Hengkang ke Jateng, Pengangguran Berpotensi Naik hingga Gubernur Banten Janjikan Investasi Baru

"Kami lagi mem-branding Kota Tangerang dengan seribu industri sejuta jasa. Maka kami melibatkan developer untuk menyiapkan jasanya. Yang pabrik tetap menjaga hubungan industrial infrastruktur kami perbaiki, kami bangun," ujar dia.

Sebelumnya, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebutkan, sebanyak 25 perusahaan sepatu akan pindah dari berbagai daerah di Baten, Jawa Barat, dan Jawa Timur ke Jawa Tengah.

Direktur Eksekutif Apriando, Firman Bakri, lewat sebuah pesan teks pada Senin pekan lalu menyebutkan, kebanyak pabrik yang pindah berasal dari Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com