Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Bayi Dalam Kardus di Bekasi, Orangtua Diduga Ingin Titipkan ke Panti Asuhan

Kompas.com - 28/11/2019, 16:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menegaskan belum dapat memastikan bahwa orangtua bayi dalam kardus yang ditemukan di Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (28/11/2019) pagi, sengaja membuang bayinya.

Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari menyebut, polisi masih menyelidiki siapa pelaku dan motifnya.

Erna mengatakan, selain kemungkinan sengaja membuang bayi, orangtua bayi yang diketahui menyelipkan surat wasiat dalam kardus hendak menitipkan bayi ke panti asuhan. Namun, dengan cara yang absurd.

"Memang di (surat wasiat) dalam kotak kardus itu ada tertulis, bahwa dia sudah tidak mampu lagi untuk merawat atau mengasuhnya," ujar Erna kepada Kompas.com, Kamis siang.

Dalam surat itu, penulis yang diduga sebagai orangtua si bayi juga mencantumkan embel-embel "Untuk Ibu panti".

Baca juga: Cerita Penemu Bayi di Bekasi, Sempat Lihat Pasangan Mondar-mandir di Depan Panti Asuhan

Kardus berisi bayi ini pun ia letakkan tepat di seberang Panti Asuhan Rumah Shalom, Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu.

"Memang harusnya dia datang langsung dong ke panti asuhan. Itu kan (cara menitip) yang bagus, itu baru benar-benar titip," kata Erna.

Erna menyampaikan, dari dua dugaan tadi, polisi belum tiba pada kesimpulan. Keduanya sama-sama memungkinkan.

"Kami masih selidiki," kata dia.

Sebelumnya, seorang remaja berinisial LA (18) menemukan bayi disimpan di dalam kardus di Jalan Bambu Kuning Selatan, Rawalumbu, Kota Bekasi, tepatnya dekat Yayasan Sekolah Mahanaim dan Panti Asuhan Rumah Shalom, Kamis (28/11/2019) pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Isi Surat Wasiat di Samping Bayi dalam Kardus di Bekasi: Bukan karena Kami Membencimu...

Bayi berjenis kelamin perempuan itu dalam keadaan hidup dan tampak sehat.

"Diperkirakan berumur 3 minggu dan dalam keadaan sehat walafiat. Untuk sementara kami berkoordinasi dengan pihak kelurahan maupun dengan pihak Dinas Sosial," ujar Erna.

Menurut pengakuan LA, bayi dalam kardus itu sebelumnya dibawa menggunakan motor.

Pelaku berjumlah dua orang, laki-laki dan perempuan muda, berulang kali mondar-mandir di depan warung LA yang terpaut 50 meter di seberang Panti Asuhan Rumah Shalom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com