JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Budi Rahardjo mengatakan, rencana penanganan kemacetan di Jalur Puncak, Bogor akan mengarah pada pembangunan angkutan massal berbasis rel.
Namun, ia menepis wacana pembangunan Lintasan Rel Terpadu (LRT) yang akan diperpanjang hingga ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ia mengatakan, hasil focus group discussion (FGD) perkeretapian, transportasi yang cocok di daerah Puncak, Bogor adalah pembangunan kereta monorail atau kereta gantung.
Transportasi itu diharapkan dapat memecah masalah kemacetan di Jalan Raya Puncak dan memindahkan moda masyarakat ke transportasi umum.
“Jadi soal LRT tadi kita melakukan FGD perkeretapian, yang paling memungkinkan adalah monorail dan kereta gantung,” ujar Budi di Kantor BPTJ, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2019).
Pemilihan transportasi itu dilihat dari kebutuhan masyarakat yang hendak ke Puncak. Pasalnya masyarakat yang menuju Puncak memiliki tujuan untuk berwisata.
“Ini juga masih dilihat lagi akan dibahas secara mendalam ini mau peruntukkannya untuk apa? Mau wisata atau commuter. Kan tujuan wisata karena dilihat sampai mana investisasi itu layak dengan teknologi saat ini,” kata Budi.
Budi mengatakan, kereta gantung maupun monorail yang nantinya diterapkan adalah penyelesaian jangka panjang untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.
Menurut dia, selama ini solusi kemacetan di Puncak hanya berkisar pada rekayasa jalur dan penambahan lajur ketimbang transportasi massal.
Solusi pemerintah untuk menyelesaikan masalah kemacetan di Puncak sudah dicoba dengan berbagai cara seperti satu arah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.