Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Banjir Jakarta 2007: 70 Persen Wilayah Terendam, Ibu Kota Lumpuh, 48 Orang Tewas

Kompas.com - 05/12/2019, 18:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Berbagai sektor lumpuh.

Hampir 1.500 gedung sekolah tak bisa dipakai. Empat puluh persen sekolah dasar libur hingga waktu yang tak ditentukan.

Ratusan anjungan tunai mandiri (ATM) terendam banjir. Transaksi perbankan melorot 30 persen dari hari biasa.

Jumlah gardu listrik yang padam sebanyak 1.680 unit per 3 Februari atau 672 ribu pelanggan kena pemadaman.

Sebanyak 120  perjalanan kereta api batal. PT KAI mengklaim kerugian Rp 800 juta sehari itu.

Ada 29 ruas jalan terputus. Diperkirakan, 82 ribu meter persegi jalan seantero Jakarta rusak ringan hingga berat. Total biaya rehabilitasinya ditaksir tembus Rp 12 miliar.

Jumlah pengungsi terus merangkak naik dari hari ke hari. Tak semuanya sanggup ditampung di lokasi pengungsian.

Sejak 2 Februari, pemandangan sepeda motor di bahu jalan tol perlahan-lahan menjadi lumrah. Sebagian dari para pemotor itu menyaksikan pemandangan banjir di bawah jalan tol sambil memotret dengan telepon seluler, teknologi yang baru merebak kala itu.

Sisanya tampak leluasa mencuci sepeda motor di bahu jalan tol, memanfaatkan genangan air (Kompas, 4 Februari 2007).

Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya menerbitkan diskresi bagi sepeda motor memasuki jalan tol selama musim banjir, sebab beberapa mulut jalan tol sudah tergenang di atas 50 cm.

Selain itu, tol juga dibuka sebagai lokasi pengungsian mendadak, seperti di ruas Pluit-Tanjung Priok. Ruas itu sudah padat pengungsi pada 3 Februari hingga tak memungkinkan dilalui kendaraan bermotor.

Tol dipakai untuk menampung korban banjir hingga waktu yang tak ditentukan, seiring Pemprov DKI Jakarta kelimpungan mencari lokasi pengungsian baru, sedangkan korban banjir terus bertambah.

Warga pun menempati rumah ibadah atau menyelamatkan diri ke hotel-hotel.

Suasana di lobi Hotel Sheraton Media dan Mercure Ancol di kawasan Jakarta Utara, misalnya, dipenuhi orang berpakaian seadanya: celana pendek dan berbaju tidur pada 3 Februari 2007.

"Hotel merupakan pilihan terbaik untuk mengungsi karena ada jaminan ketersediaan air dan listrik. Untuk keluarga yang membawa anak kecil juga lebih terjaga kebersihan lingkungannya," kata Wahyudi, seorang tamu Hotel Sheraton Media (Kompas, 4 Februari 2007).

Epidemi pun mewabah. Ribuan pengungsi jatuh sakit, beberapa di antaranya diserang penyakit hewan melalui perantaraan air banjir.

Hingga Februari 2007 berakhir, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 2.674 laporan penyakit diare. Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit tercatat 1.674 orang, 9 di antaranya meninggal dunia.

Lalu, leptospirosis pun menjangkit. Lantaran asing, berbagai pihak tak siap menghadapi penyakit kencing tikus tersebut. Hingga penutupan Februari 2007, jumlah penderita leptospirosis 41 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com