Berbagai sektor lumpuh.
Hampir 1.500 gedung sekolah tak bisa dipakai. Empat puluh persen sekolah dasar libur hingga waktu yang tak ditentukan.
Ratusan anjungan tunai mandiri (ATM) terendam banjir. Transaksi perbankan melorot 30 persen dari hari biasa.
Jumlah gardu listrik yang padam sebanyak 1.680 unit per 3 Februari atau 672 ribu pelanggan kena pemadaman.
Sebanyak 120 perjalanan kereta api batal. PT KAI mengklaim kerugian Rp 800 juta sehari itu.
Ada 29 ruas jalan terputus. Diperkirakan, 82 ribu meter persegi jalan seantero Jakarta rusak ringan hingga berat. Total biaya rehabilitasinya ditaksir tembus Rp 12 miliar.
Jumlah pengungsi terus merangkak naik dari hari ke hari. Tak semuanya sanggup ditampung di lokasi pengungsian.
Sejak 2 Februari, pemandangan sepeda motor di bahu jalan tol perlahan-lahan menjadi lumrah. Sebagian dari para pemotor itu menyaksikan pemandangan banjir di bawah jalan tol sambil memotret dengan telepon seluler, teknologi yang baru merebak kala itu.
Sisanya tampak leluasa mencuci sepeda motor di bahu jalan tol, memanfaatkan genangan air (Kompas, 4 Februari 2007).
Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya menerbitkan diskresi bagi sepeda motor memasuki jalan tol selama musim banjir, sebab beberapa mulut jalan tol sudah tergenang di atas 50 cm.
Selain itu, tol juga dibuka sebagai lokasi pengungsian mendadak, seperti di ruas Pluit-Tanjung Priok. Ruas itu sudah padat pengungsi pada 3 Februari hingga tak memungkinkan dilalui kendaraan bermotor.
Tol dipakai untuk menampung korban banjir hingga waktu yang tak ditentukan, seiring Pemprov DKI Jakarta kelimpungan mencari lokasi pengungsian baru, sedangkan korban banjir terus bertambah.
Warga pun menempati rumah ibadah atau menyelamatkan diri ke hotel-hotel.
Suasana di lobi Hotel Sheraton Media dan Mercure Ancol di kawasan Jakarta Utara, misalnya, dipenuhi orang berpakaian seadanya: celana pendek dan berbaju tidur pada 3 Februari 2007.
"Hotel merupakan pilihan terbaik untuk mengungsi karena ada jaminan ketersediaan air dan listrik. Untuk keluarga yang membawa anak kecil juga lebih terjaga kebersihan lingkungannya," kata Wahyudi, seorang tamu Hotel Sheraton Media (Kompas, 4 Februari 2007).
Epidemi pun mewabah. Ribuan pengungsi jatuh sakit, beberapa di antaranya diserang penyakit hewan melalui perantaraan air banjir.
Hingga Februari 2007 berakhir, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 2.674 laporan penyakit diare. Jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di rumah sakit tercatat 1.674 orang, 9 di antaranya meninggal dunia.
Lalu, leptospirosis pun menjangkit. Lantaran asing, berbagai pihak tak siap menghadapi penyakit kencing tikus tersebut. Hingga penutupan Februari 2007, jumlah penderita leptospirosis 41 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.