Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Mega Ingin Dewan Satukan Persepsi Sebelum Ungkap Anggaran, Pengamat: Paradigma Usang

Kompas.com - 06/12/2019, 18:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misbah menganggap, era keterbukaan informasi dewasa ini menuntut legislator juga terbuka soal rencana anggaran.

Pandangan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Cinta Mega, bahwa anggota dewan perlu menyatukan persepsi sebelum mengungkap anggaran dinilai sudah ketinggalan zaman.

"Usang dan stagnan. Harusnya malah mereka (DPRD DKI Jakarta) lebih terbuka sejak awal. Bahkan masyarakat mestinya bisa menelusuri anggaran langsung, bukan hanya lewat DPRD," ujar Misbah ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (6/12/2019) sore.

"Dari awal, dokumen anggaran memang dokumen publik yang harus dibuka kepada publik," katanya.

Misbah tak ambil pusing dengan kemungkinan bias para anggota dewan ketika mengungkapkan anggaran yang dinilai janggal pada publik, seperti kepentingan pencitraan dan sejenisnya.

Baca juga: Tanpa PSI, Komisi C DPRD DKI Gelar Konpers Bela Anggaran Komputer Rp 128,9 Miliar

Ia mengapresiasi bahwa anggota dewan memberikan catatan pada pos-pos anggaran yang berpeluang tak tepat guna.

Misbah juga berpendapat, menyebarkan informasi soal anggaran merupakan tanggung jawab para anggota dewan, apalagi saat anggaran masih dalam proses pembahasan, belum diketuk palu.

Pandangan Cinta Mega bahwa anggaran sebaiknya disampaikan ketika sudah final, menurut Misbah, malah tak ada gunanya.

"Justru menjadi penting ketika anggarannya belum final," ujar dia.

"Menurut saya, kapan pun anggota dewan bisa mengungkapkan soal anggaran. Karena partisipasi (publik) yang bermakna adalah saat (anggaran) masih berupa rancangan," kata Misbah.

Sebelumnya, dua anggota Komisi C/Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega dari PDI-P dan Anthony Winza dari PSI cekcok saat rapat soal RAPBD 2020 DKI, Kamis (5/12/2019) malam.

Baca juga: PSI Kena Semprot Lagi karena Umbar Rancangan Anggaran DKI, Peneliti: Partai-partai Tua Iri

Cinta melarang Anthony menyebarkan pembahasan rapat kepada wartawan, yang belakangan ditengarai merupakan anggaran pengadaan komputer sebesar Rp 128 miliar.

Anthony membantah bahwa ia menyebarkan informasi itu secara khusus kepada wartawan, tetapi mengomentarinya langsung dalam rapat.

Dalam penjelasannya, Jumat siang, Cinta menganggap bahwa langkah Anthony dapat menimbulkan opini buruk terhadap anggaran itu.

"Yang saya tegur itu etika dia, jangan dulu di-share karena kan masih dalam perdebatan," kata Cinta kepada wartawan.

"Mungkin adik kami satu ini belum berpengalaman, baru. Kalau saya kan sudah ada 10 tahun di Komisi C dan sangat mengerti teknik pembahasan. Belajar dululah bagaimana teknis rapat, demokrasi dalam rapat, bagaimana satukan persepsi. Ini institusi, kolektif kolegial," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com