Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pilkada Tangsel, Hanura Cari Kandidat yang Mau Dongkrak Kualitas SDM

Kompas.com - 07/12/2019, 16:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan sejak Senin (25/11/2019), lalu.

Meski mengaku tak memiliki kriteria khusus dalam menjaring bakal calon, namun Hanura akan membidik pendaftar yang memiliki visi dan misi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kriteria khusus tidak ada, yang penting mensejahterakan rakyat Tangsel. Karena bicara infrastruktur dan kesehatan saya fikir sudah cukup baik. Mungkin ke depan lebih ke sumber daya manusia yang lebih baik," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura, Amar di kantornya kawasan Ruko Golden Road, Lengkong Gudang, Serpong, Tangsel, Sabtu (7/12/2019).

Menurut Amar, calon yang nantinya akan dipilih juga harus memiliki kriteria yang mumpuni, tidak terkecuali merakyat.

Namun, kata Amar, dalam menentukan calon itu DPC Hanura Tangsel tak memiliki peranan banyak karena hanya memiliki jatah satu kursi di DPRD dalam Pemilu 2019 lalu.

Karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, syarat parpol mendaftarkan pasangan calon harus memenuhi perolehan paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.

Baca juga: Setelah Putri Maruf Amin, Benyamin Juga Kembalikan Formulir Penjaringan ke Hanura

"Sehingga mungkin kita akan melihat nanti rekom partai lain yang sudah mendapat rekom sehingga kiga bisa berperan aktif dalam rangka pengungsungan wali kota dan wakil wali kota. Tapi untuk (pembahasan koalisi) belum," tutur Amar.

Hanura telah membuka penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan selama sejak Senin (25/11/2019) hingga Selasa (3/12/2019).

Namun, untuk pengembalian formulir penjaringan akan berakhir pada Sabtu (7/12/2019) hingga pukul 00.00 WIB.

Terakhir, baru ada delapan nama yang mengembalikan dari 12 orang mengambil formulir.

Baca juga: Buka Penjaringan Calon Wali Kota Tangsel, Hanura Beri Peluang untuk Kader Internalnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com