Ada tiga semboyan yang ia sering gunakan untuk mengatur perlintasan, yaitu semboyan 1, semboyan 2, dan semboyan 3.
Semboyan 1 mengisyaratkan bahwa pelintasan yang akan dilewati berstatus aman. Kereta boleh melintas seperti biasa dengan kecepatan yang ditetapkan dalam peraturan perjalanan.
Untuk semboyan 2, terdiri dari semboyan 2A dan 2B. Semboyan 2A mengisyaratkan bahwa kereta tidak boleh melintas lebih dari 40km/jam.
Sedangkan 2B mengisyaratkan bahwa kereta tidak boleh melintas lebih dari 20km/jam. Semboyan ini memiliki isyarat bahwa masinis kereta harus melintas lebih hati-hati.
Sedangkan semboyan 3 mengisyaratkan bahwa perlintasan berstatus tidak aman atau bahaya. Semboyan 3 ini menggunakan bendera merah sebagai tanda isyarat. Sulaiman memberikan semboyan ini apabila terjadi kemacetan di pelintasan kereta.
Baca juga: Kisah Sulaiman, Bermodalkan Peluit dan Bendera Jaga Pelintasan di Stasiun Ancol
Untuk memberikan semboyan ini, Sulaiman harus berlari 500 meter ke arah kereta yang hendak melintas untuk mengisyaratkan bahwa kereta harus berhenti.
Setelah kereta melintas, ia menyambut kereta yang datang dan memberikan salam kepada masinis.
Keempat, setelah kereta telah melintas, ia kembali mengizinkan para pegendara utuk melintas seperti biasa. Sulaiman lalu kembali ke pos dan memberi konfirmasi kereta telah melintas dan menginfokan bahwa kereta hendak melintas ke pos JPL terdekat.
Sulaiman juga selalu melihat jam untuk memantau pelintasan kereta, menerima sinyal kereta akan tiba dan berkomunikasi sesama PJL di pos JPL terdekat untuk mengetahui kedatangan kereta.
Terakhir, tak lupa ia kembali ke pos untuk mencatat nomor, waktu KA, dan pintu pelintasan dibuka kembali dalam sebuah buku laporan.
Dalam satu pos ditugaskan 4 petugas PJL yang terbagi dalam 3 shift. Shift pertama pada pukul 06.00-14.00, shift kedua pada pukul 14.00-20.00, dan shift ketiga pada pukul 20.00-06.00.
Selama bekerja, Sulaiman harus selalu siap siaga, berkonsentrasi penuh dan terjaga untuk mengawasi perlintasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.