Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PSI Minta Empat Anggaran Fantastis Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Ditangguhkan

Kompas.com - 08/12/2019, 10:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat usulan rancangan anggaran kegiatan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dengan total Rp 133 miliar jadi sorotan anggota DPRD Komisi A.

Empat anggaran itu berkait pengadaan fire rescue boat dengan anggaran sekitar Rp 44 miliar, kemudia rescue truck dengan robot pemadam sebesar Rp 45 miliar, mobil high volume pumpers sebesar Rp 29 miliar, penyediaan unit submersible pump with flood module sebesar Rp 15 miliar.

Bahkan, salah satu anggota DPRD Komisi A Fraksi PSI August Hamonangan meminta agar empat anggaran itu ditangguhkan.

“Coba dibuka empat komponen itu, saya mewakili fraksi PSI meminta empat anggaran itu ditangguhkan,” ujar August dalam rapat pembahasan rancangan APBD DKI Jakarta Tahun 2020, Sabtu (7/12/2019).

August juga meminta penjelasan akan urgensinya empat kegiatan itu bagi masyarakat.

Setelah pernyataan itu, Ketua Komisi A Mujiyono pun langsung meminta Dinas Gulkarmat untuk membuka komponen empat anggaran yang disorot itu.

Kepala Dinas Gulkarmat Subejo kemudian membuka satu demi satu aanggaran tersebut. Pertama, fire rescue boat dengan anggaran Rp 44 miliar.

Baca juga: Angka Fantastis Pembelian Pasir Dibantah, Anggota DPRD DKI Duga Anggaran Rp 52 Miliar Sudah Direvisi

Ia menjelaskan, fire rescue boat merupakan perahu yang digunakan untuk membantu pemadaman jika sewaktu-waktu ada kebakaran di laut.

Menurut dia, selama ini fire rescue boat atau kapal pemadam kebakaran yang dimiliki Dinas Gulkarmat masih sedikit.

“Kita perlu punya, yang kami miliki sekarang kapastitas terbatas. Yang kami beli ini lebih besar kapasitasnya sehingga daya jangkaunya untuk melakukan upaya penyelamatan lebih efektif di Kepulauan Seribu. Jadi bagaimana DKI juga ingin berkontribusi menyelamatkan kebakaran di laut, pak, kami berharap dianggarkan. Kapasitas kapal ini dengan 4 X 22 meter,” ucap Subejo.

Menanggapi hal itu, August menilai fire rescue boat belum prioritas, ia pun mengusulkan anggaran itu diperkuat untuk mobil damkar di pos-pos Damkar wilayah. Ia pun kembali meminta empat kegiatan itu agar ditangguhkan bahkan dinolkan.

“Kalau dikatakan ini prioritas, apakah kegiatan ini bisa dialokasikan buat anggaran kegiatan lainnya kayak bus untuk damkar terus kaya misalnya mensosialisasikan pencegahan unit kebakaran. Makanya komisi A Fraksi PSI menilai tidak jadi prioritas, alangkah lebih baik kegiatan itu ditangguhkan atau dinolkan saja pimpinan, apalagi melihat dana anggaran kita sedang defisit,” kata August.

Menanggapi pernyataan itu, Anggota Komisi A lainnya, Jamaludin tidak sependapat dengan August.

Ia menilai kapal di dalam laut ini diperlukan untuk penyelamatan kebakaran di laut.

Apalagi berkaca saat ini banyak kapal-kapal di Muara Baru belakangan ini terbakar dan tidak terselamatkan.

Baca juga: Petugas Damkar Bakar Sarang Tawon yang Resahkan Warga di Pulogadung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com