Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PSI Minta Empat Anggaran Fantastis Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Ditangguhkan

Kompas.com - 08/12/2019, 10:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

“Nanti semakin banyak kapal yang tidak terselamatkan di Muara Baru kalau kegiatan ini dimatikan. Kalau di laut harus punya respons cepat, saya tidak sependapat untuk dinolkan, saya lebih mendukung kalau kapal ini malah diperkuat,” kata Jamal.

Kemudian, Subejo kembali menjelaskan kegiatan anggaran rescue truck dengan robot.

Menurut dia, ada penambahan tiga unit truk dengan anggaran Rp 45 miliar itu. Penambahan truk dilakukan untuk merespons cepat ketika adanya peristiwa pohon tumbang, bangunan runtuh, menyelamatkan orang yang melakukan pencobaan bunuh diri, termasuk evakuasi sarang tawon.

“Saya berharap banget ini masuk dalam pertimbangan komisi A untuk penambahan rescue truk ini,” ucapnya.

Lalu, Subejo menjelaskan penyediaan mobil high volume pumpers yang dianggarkan dengan anggaran Rp 29 miliar

Penyediaan mobil high volume pumpers ini agar dapat menampung hydrant atau air sebagai bahan baku pemadam kebakaran. Sehingga para damkar ketika memadamkan api lebih aman.

“Karena jika menggunakan mobil high volume pumpers ini suplai air akan terpelihara. Karena kendala kami selama ini adalah air, unit ini membantu kami bisa mengalirkan 2 kilometer. Itu sangat membantu, kapasitasnya daerah Jakarta harus memiliki unit ini,” kata dia.

Selain itu, ia menjelaskan unit submersible pump with flood module yang dianggarkan Rp 15 miliar. Menurut dia, fungsinya hampir sama dengan mobil high volume pumpers.

Hanya saja dengan submersible pump with flood ini memiliki karakter penyuplai air dengan jarak jauh lebih baik.

“Jadi ini peningkatan jenis unit lebih baik kalau yang ini dia memiliki kemampuan menyuplai air denhan jarak yang lebih bagus, kalau high volume pumpers dapat menghasilkan air lebih banyak. Jadi kita lengkap,” kata Subejo.

Menanggapi hal itu, August kembali mengatakan, pihak PSI belum tergambarkan jika empat kegiatan anggaran fantastis itu memang harus diprioritaskan.

“Saya belum tergambar ini prioritas, lebih baik di wilayah lebih kuatkan. Kami tahu banyak kegiatan damkar dipertanyakan warga saat reses. Misalnya pengisian apar, bus-bus damkar di tiap kelurahan. Saya sependapat kalau menggunakan teknologi modern, tapi terlepas apakah ini yang dibutuhkan warga DKI,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi A Mujiyono langsung membuat catatan tidak disetujuinya empat anggaran fantastis kegiatan Dinas Gulkarmat oleh fraksi PSI.

“Tidak disetujuinya empat kegiatan dengan catatan dialihkan kegiatan wilayah,” tegas Mujiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com