Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Akun Twitter yang Menyudutkan, Karyawan Garuda Indonesia: Cercaan dan Fitnah Sudah Biasa

Kompas.com - 12/12/2019, 17:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Bersama (Sekber) Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia (Persero) menanggapi soal akun media sosial Twitter yang membuat sebuah tulisan bersambung atau thread soal perusahaan BUMN tersebut.

Adapun hal yang dibahas akun tersebut mengenai perilaku pejabat Garuda Indonesia dengan pramugari maskapai tersebut.

Meski begitu, Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Tomy Tampatty menilai Garuda Indonesia dan para karyawannya sudah sering disudutkan.

"Maka dari itu kena kataan, cercaan, fitnah itu sudah biasa juga tau-tau karakter seseroang dimatikan dengan cara seperti ini. Saya mengajak dengan semua pihak mari jaga Garuda," ujar Tomy di kawasan Jakarta Pusat, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019).

Menurut Tomy, menyudutkan suatu pihak merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh akun anonim.

Namun, kata Tomy, masyarakat dapat menilai dan memahami permasalahan melibatkan Garuda Indonesia belakangan ini yang dinilai sudah dibuat berbeda.

"Maka kami tegaskan kami tidak terpangaruh. kami konsen bekerja bekerja karena itu tugas kami tanggung jawab kami terhadap kelangsungan garuda yang notabene milik kita bersama, aset bangsa," kata dia.

Baca juga: Garuda Dirundung Masalah, Ini Komitmen Para Karyawan

Tomy mengatakan, Sekber karyawan Garuda Indonesia tak menutupi mata soal kasus yang belakangan menimpa mereka.

Bahkan, Sekber juga akan mengkritisi jika terjadinya permasalahan yang melibatkan karyawan dengan melihatnya secara objektif.

"Kami tidak akan menutupi apa-apa. Kita juga kritisi tapi kita coba melihat objektif . Seperti kita katakan kita serahkan kepada Menteri. Terkait cuitan seperti itu kami harapkan mari kita lihat Garudanya. Karena berdampak dengan reputasi Garuda, namun kami di dalam tetap solid demi menjaga kelangsungan Garuda," kata Tomy.

Sebelumnya, tulisan bersambung yang dinilai menyudutkan terjadi setelah Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Ashkara terlibat kasus penyelundupkan onderdil Harley Davidson keluaran tahun 1972 serta dua sepeda Brompton hingga berakhir dicopot.

Terbaru, tulisan akun anonim tersebut juga menuding Vice Presiden (VP) Awak Kabin Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa sebagai seorang germo atau lelaki hidung belang.

Baca juga: Disebut Lelaki Hidung Belang, VP Garuda Indonesia Lapor Polisi

Tudingan tersebut pun berakhir pelaporan polisi yang dilayangkan oleh Rony pada 6 Desember 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com