Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Dua Pesawat Garuda Nyaris Tabrakan, Pilot Diduga Kerja Overtime

Kompas.com - 13/12/2019, 18:32 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan dan anggota Ombudsman, Alvin Lie mengatakan faktor kelelahan pilot kemungkinan menjadi penyebab dua pesawat Garuda Indonesia berhadapan di taxi way Bandara Soekarno-Hatta.

"Ada dua kemungkinan, apakah overtime, dia terlalu capai ataukah ada keperluan lain," jelas dia saat dihubungi Kompas.com melalu sambungan telepon, Jumat (13/12/2019).

Menurut dia, faktor kelelahan pilot ini harus diselidiki lebih mendalam lagi. Pasalnya insiden pesawat berhadapan tersebut merupakan kesalahan pilot.

"Ini yang harus diperiksa, sehari dia sudah bekerja berapa jam, sebelum penerbangan dia istirahat berapa jam, ini perlu diinvestigasi," kata dia.

Terlebih, dari pihak Garuda Indonesia sendiri sudah mengakui faktor penyebab insiden pesawat berhadapan tersebut adalah karena penerimaan informasi oleh pilot yang kurang baik.

Baca juga: Insiden Dua Moncong Pesawat Garuda Indonesia Berhadapan Dinilai karena Kelalaian Pilot

Sebelumnya, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea menyampaikan insiden yang terjadi pada pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan GA 649 rute Ternate-Jakarta dengan jadwal keberangkatan pukul 08.15 waktu setempat pada hari Kamis (12/12/2019).

Pesawat tersebut sempat mengalami salah belok di taxi way sehingga pesawat tersebut sempat saling berhadapan dengan pesawat lainnya yaitu GA 264 dengan rute Jakarta - Banyuwangi yang dijadwalkan berangkat pukul 10.20 WIB.

“Kejadian tersebut disebabkan oleh penerimaan komunikasi yang kurang baik oleh pilot," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2019).

Tumpal mengatakan, penerimaan yang kurang jelas tersebut bukan tanpa alasan. Saat pesawat hendak mendarat, kata dia, cuaca di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terbilang buruk.

Akan tetapi Garuda Indonesia tidak menjelaskan kondisi kesehatan pilot saat penerbangan tersebut berlangsung.

Baca juga: Dua Pesawat Garuda Indonesia Nyaris Tabrakan di Bandara Soekarno-Hatta

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Herson, menyampaikan kronologi insiden yang disebut taxiway incursion tersebut.

Herson menjelaskan, Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-649 baru datang dari Ternate. Sementara GA-264 akan take off. Herson mengatakan, kejadian bermula saat pesawat GA-649 akan mendarat.

Kemudian, pesawat itu menerima instruksi dari menara ACT untuk masuk ke jalur NC3. Akan tetapi, pilot tidak mendengar instruksi menara ACT dan masuk ke jalur NP2.

"Pada saat yang bersamaan, GA-264 (yang akan take off) sudah berada di posisi NP2 sehingga membuat kedua pesawat dalam kondisi berhadapan (head on)," kata dia.

Pada akhirnya GA-649 diseret keluar dari jalur NP2 dan GA-264 melanjutkan untuk take off.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com