Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Pantai Cilincing, Petugas Keluhkan Kurangnya Peralatan

Kompas.com - 16/12/2019, 16:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpukan sampah plastik masih terlihat di bibir pantai Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (16/12/2019).

Berdasarkan pantauan di lokasi, sampah tampak menutupi sekitar 50 meter di bibir pantai tersebut. Namun, tidak tercium bau dari sampah-sampah itu.

Belasan petugas tampak memunguti sampah-sampah itu menggunakan garpu sampah lalu dimasukkan kedalam keranjang-keranjang biru.

Setelah penuh, keranjang itu dinaikkan keatas kapal untuk dibawa ke dok di Dermaga Kali Adem sebelum dibawa ke Bantergebang.

Juru mudi kapal Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Ferdinandus Samosir mengatakan, hanya satu kapal berukuran kecil itu yang bisa mereka gunakan untuk mengangkut sampah-sampah yang terus berdatangan.

"Kalau kapal di dermaga ada empat, cuma kan posisinya dibagi-bagi, ada ke Pantai Mutiara, dibagi-bagi ke beberapa titik," kata Ferdinan di lokasi, Senin (16/12/2019).

Ia menjelaskan, kapal yang mereka gunakan maksimal hanya bisa mengangkut enam kubik sampah sekali jalan.

Rata-rata dalam sehari mereka hanya bisa melakukan sekali pengangkutan sampah dengan kapasitas enam kubik. Pasalnya, jarak antara lokasi dengan dermaga Kali Adem cukup jauh.

"Kalau bisa mah pemerintah ya ditambahin supaya lebih enak kerjanya gitu, kalau bisa penambahan kapal gitu," ujarnya.

Ferdinan mengatakan, sampah plastik itu berasal dari lautan yang terseret arus karena hembusan angin barat.

"Sampah ini kan sebagian dibawa angin, sebagian bawaaan dari sampah masyarakat. Dari kapal-kapal tengker, kan banyak orang enggak ada penampungan di kapal, enggak ada pengambilannya, otomatis lah enggak usah sandiwara pasti langsung ceblosin aja ke laut," tutur Ferdinan.

Ferdinan berharap agar masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan sehingga tidak terjadi tumpukan seperti yang terjadi di Pantai Cilincing tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com