Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2019: 5 Peristiwa yang Terjadi di Kota Bogor Sepanjang Tahun ini

Kompas.com - 31/12/2019, 17:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Cukup banyak peristiwa yang terjadi di Kota Bogor sepanjang 2019 ini. Mulai dari kasus pembunuhan, kecelakaan, hingga penipuan investasi bodong sempat menjadi perhatian publik.

Dirangkum dari artikel Kompas.com, berikut lima peristiwa yang terjadi di Kota Bogor sepanjang tahun ini.

1. Kasus Pembunuhan Siswi SMK

Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki (18) seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bogor menjadi korban penusukan, Selasa (8/1/2019)

Gadis yang berstatus pelajar kelas XII di SMK Baranangsiang, Kota Bogor, itu ditusuk di sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.

Hari itu, Selasa sore, Andriana baru saja selesai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.

Kegiatan belajar di sekolahnya selesai pukul 15.15 WIB. Ia lantas pulang ke kosannya yang berada di belakang sekolahnya.

Baca juga: Kronologi Penusukan Noven, Siswi SMK di Bogor

Saat tiba di sebuah gang kecil, yang merupakan akses jalan tembusan ke tempat kosnya itu, tiba-tiba seorang pria langsung menusuk Andriana dan melarikan diri.

Kejadian itu terekam oleh CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

Tidak ada barang korban yang hilang. Di lokasi, polisi menemukan sebuah sarung badik yang kemudian dijadikan sebagai barang bukti.

Sementara, badik yang digunakan untuk menusuk korban masih tertancap di bagian dada kiri korban.

Dalam keterangannya, Kasubag Humas Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Yuni Astuti mengungkapkan, korban ditemukan oleh warga dalam keadaan telungkup bersimbah darah.

Peristiwa itu kemudian langsung dilaporkan kepada aparat kepolisian.

"Korban masih mengenakan pakaian seragam sekolah," kata Yuni.

Yuni menjelaskan, luka tusukan yang dialami korban cukup parah, sehingga menyebabkan gadis kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu meninggal saat di bawa ke rumah sakit.

Hasil penyelidikan, korban menderita luka tusuk senjata tajam yang menembus dada bagian kiri sedalam 22 sentimeter dengan lebar luka 3 sentimeter.

Baca juga: Siswi SMK yang Tewas di Bogor Alami Luka Tusuk di Dada

"Korban meninggal dunia saat di bawa ke rumah sakit," tuturnya.

Yuni menambahkan, petugas masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Sejumlah saksi, sambung Yuni, sudah dimintai keterangan termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Kita masih dalami kasus ini untuk mengungkap identitas pelaku penusukan," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan warga setempat, peristiwa itu baru diketahui sekitar jam 4 sore. Saat ditemukan, korban sudah tergeletak dengan pisau yang masih menancap di bagian dada.

"Setahu saya sekitar jam 4 tadi. Korban masih pakai seragam sekolah. Ada luka tusukan di dadanya, bersimbah darah," kata Deki (50).

Dirinya menuturkan, ciri-ciri pelaku penusukan itu sudah terekam CCTV yang dipasang di sekitar lokasi kejadian.

Dari rekaman itu terlihat, seorang pria sedang berdiri di gang itu. Kemudian, ketika korban melintas, pria itu langsung menusuknya dan langsung melarikan diri.

"Tadi saya lihat di CCTV, ada pria pakai baju biru celana hitam panjang lagi nunggu di gang. Enggak lama korban lewat, pria itu langsung deketin terus korban ditusuk. Langsung kabur," sebut Deki.

Hingga 11 bulan kasus itu berjalan, kepolisian belum dapat mengungkap misteri pembunuhan itu.

Berbagai upaya telah dilakukan pihak kepolisian, termasuk meminta bantuan kepada FBI. Namun, sampai saat ini belum ada titik terang.

2. Kereta Commuter Line Anjlok

Kereta commuter line jurusan Jakarta-Bogor mengalami anjlok di rel kereta Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (10/3/2019).

Dalam peristiwa itu, 20 orang menjadi korban termasuk masinis kereta.

Sebelum anjlok, bagian atap kereta sempat mengenai kabel listrik. Beberapa selang kemudian, bagian depan kereta menabrak tiang listrik dan terguling keluar dari jalur rel.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan, pengoperasian KRL Commuter Line Jakarta-Bogor dapat dilakukan secepatnya.

Budi mengatakan, selama proses evakuasi, upaya yang dilakukan dengan memperbaiki jaringan dan mengangkat gerbong yang terguling.

"Dalam hitungan hari ini Insya Allah bisa di-recovery, artinya beberapa gerbong yang terguling bisa dilakukan satu evakuasi," ucap Budi.

Budi menambahkan, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab anjloknya kereta.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang ingin menuju Bogor dapat menggunakan moda transportasi non-KRL.

Baca juga: Kisah Darsono Selamatkan Masinis KRL Anjlok di Bogor...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com