Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2019, Gempa Bumi di Banten Telan 6 Korban Jiwa

Kompas.com - 06/01/2020, 18:33 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Stasiun BMKG Kota Tangerang, Suwardi mengatakan, sepanjang 2019, bencana gempa bumi di wilayah Banten dan sekitarnya menelan enam korban jiwa.

"Pandeglang 1 orang meninggal, Lebak 3 orang meninggal, Sukabumi dilaporkan 2 orang meninggal," kata Suwardi dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Selain memakan korban jiwa, gempa bumi di sepanjang tahun 2019 di wilayah Banten dan sekitarnya merusak beberapa rumah warga dan fasilitas umum.

Baca juga: Sepanjang 2019, NTT Diguncang Gempa 1.585 Kali

Di Kabupaten Pandeglang tercatat sebanyak 42 rumah dan satu tempat ibadah rusak.

"Di Kabupaten Sukabumi kerusakan tersebar di 15 kecamatan dengan rincian 3 rusak berat, 7 rusak sedang 16 rusak ringan," jelas dia.

Sedangkan di Kabupaten Bandung Barat, lanjut Suwardi, dilaporkan satu unit bangunan rusak berat, satu rusak sedang dan empat rusak ringan.

Stasiun BMKG Kota Tangerang, Suwardi mengatakan tercatat 733 kali gempa bumi di tahun 2019 lalu.

"Di wilayah Banten dan sekitarnya telah terjadi gempabumi tektonik sebanyak 733 kali," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2020).

Suwardi mengatakan, data tersebut tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Di tahun 2018, tercatat sebanyak 1232 kejadian gempabumi di wilayah Banten dan sekitarnya.

Baca juga: Analisis Gempa yang Guncang 2 Wilayah Indonesia pada Minggu Pagi Ini

"Kekuatan gempa bumi yang terjadi bervariasi dari M (Magnitudo) 2 hingga 6,9," kata dia.

Sedangkan sebaran gempa sendiri umumnya berada di laut, yatu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com