Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Terjepit Bus di Soekarno-Hatta Menanti Tanggung Jawab Damri

Kompas.com - 08/01/2020, 08:54 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Viral di media sosial Instagram kejadian seorang perempuan terjepit bus Damri yang beroperasi Bandara Soekarno Hatta, tepatnya di Halte TOD Bandara Soekarno Hatta, Minggu (5/1/2020) lalu. Perempuan yang belakangan diketahui bernama Nurlela disebut sedang hamil.

Korban tidak hamil

Setelah dicek di lapangan, perisitwa itu benar terjadi tetapi korban tidak dalam keadaan hamil.

Senin lalu, Kasatlantas Polres Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Argadija Putra memastikan korban tidak sedang hamil.

Baca juga: Trauma, Korban Terjepit Bus Damri: Saya Enggak Mau Ingat, Untung Saya Masih Hidup

"Korban tidak hamil, kami kroscek langsung," kata dia.

Hal senada diungkapkan suami Nurlela, Saprudin, saat ditemui di rumahnya di RT 3 RW 3 Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, Selasa kemarin.

Dia menyayangkan kabar yang menyebutkan istrinya sedang hamil.

"Kalau dia hamil, saya yang tahu duluan," kata dia.

Disebut tak alami luka serius

Senin lalu polisi Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, Nurlela tidak mengalami luka serius.

Kasatreskrim Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Ahmad Alexander Yurhiko mengatakan, korban sudah diperbolehkan pulang oleh dokter RSUD Kabupaten Tangerang.

"Sudah diperbolehkan pulang oleh dokter RSUD Kabupaten Tangerang karena hasil dari pemeriksaan dokter tidak ada luka," kata dia.

Namun Alex mengatakan, hasil rontgen korban belum dikeluarkan RSUD Kabupaten Tangerang.

Saat ini tak bisa berdiri

Kompas.com mencoba mengunjungi Nurlela kemarin. Namun Nurlela tidak ada di rumahnya.

Ia rupanya sedang  dibawa ke pengobatan patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang Kota Tangerang.

Shuttle Bus Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola Damri, tempat Nurlela mengalami kecelakaan, Selasa (7/1/2020)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Shuttle Bus Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola Damri, tempat Nurlela mengalami kecelakaan, Selasa (7/1/2020)

Saprudin mengatakan, kondisi Nurlela saat ini tak bisa berdiri, bahkan untuk duduk tak bisa.

Ia mengatakan, setelah dievakuasi baru terlihat bahwa istrinya penuh lebam.

Wajah bagian kanannya membengkak, lengan kanan sampai ke bahu menghitam seperti terlihat luka dalam.

Dia heran saat Rumah Sakit Kabupaten Tangerang mengatakan istrinya hanya luka memar.

Dia mengatakan, ada kemungkinan istrinya luka dalam di bagian bokong dan punggung.

"Itu belum dicek, kata Mak Haji (ahli urut) satu per satu dulu, kalau di punggung sama pantatnya nanti dia pingsan enggak tahan sakit," kata dia.

Baca juga: Kronologi Perempuan Terjepit Bus Damri di Halte Soekarno-Hatta

Nurlela juga tidak bisa banyak bicara. Saat Kompas.com mengajak bicara, Nurlela membalasnya dengan terbata-bata sembari menahan sakit nyeri di bagian dada dan bahu.

"Batuk aja sakit, ketawa aja sakit," kata dia.

Damri terkesan lepas tangan

Korban terjepit bus Damri di halte shuttle bus TOD Bandara Soekarno-Hatta. Hingga saat ini pihak Damri belum memberi kejelasan soal biaya pengobatan.

Saprudin mengatakan, hingga hari kedua perawatan istrinya, Damri tidak memberikan santunan apa pun.

"Boro-boro, ini sudah siang saya coba telepon, belum ada yang datang ke sini," kata dia kemarin.

Saprudin mengemukakan, dia pernah bertemu pihak Damri, akan tetapi belum ada penjelasan terkait biaya pengobatan Nurlela.

"Sudah ketemu, katanya mau ada utusan ke sini, sampai hari ini belum ada," kata dia.

Biaya pengobatan di klinik urut tersebut cukup mahal. Dia mengatakan, satu hari bisa mengabiskan biaya sampai Rp 500.000.

Ahli urut, kata Saprudin, memperkirakan istrinya harus dirawat intensif minimal 20 hari di klinik tersebut.

"Hitung saja sendiri berapa saya harus keluar uang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com