Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Air Laut Berpotensi Rob di Pesisir Jakarta, Nelayan Pilih Tak Melaut

Kompas.com - 09/01/2020, 19:33 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan-nelayan di Kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara memilih tidak melaut akibat tingginya gelombang air laut.

Salah satu nelayan yang mengungkapkan hal tersebut adalah Uji Sanusi (31).

"Libur dulu, gelombangnya tinggi," kata Uji kepada Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Uji mengatakan, ia dan nelayan lainnya mengaku takut kapal mereka bisa rusak terhempas gelombang dan tenggelam.

Sebab, kecelakaan seperti itu sering terjadi pada nelayan-nelayan yang nekat menerjang ombak tinggi.

Hal serupa juga disampaikan Kadori (50).

Baca juga: Rob Sempat Terjadi di Muara Angke Pagi Tadi, Belum Sampai ke Rumah Warga

Ia menyebutkan tingginya gelombang ini memang rutin setiap tahunnya akibat hembusan angin barat.

"Ini bisa sebulan enggak melaut kalau lama angin baratnya. Tapi ya rata-rata setengah bulan," ujar Kodiri.

Kodiri menyampaikan biasanya para nelayan akan mencari sambilan lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Ia hanya berharap, gelombang air laut segera normal agar para nelayan bisa kembali mencari nafkah.

"Mudah-mudahan enggak lama kayak gini," ujar Kadori.

Sementara itu Putri (38), seorang pengepul kerang di Muara Angke mengatakan, sejak gelombang air laut meninggi, tak banyak nelayan yang menjual kerang kepadanya.

"Biasa mah banyak (nelayan) yang jual kemari, pagi sore. Ini sepi," ujar Putri.

Putri menyampaikan, biasanya kondisi seperti ini akan terus tejadi hingga akhir bulan Januari.

"Biasanya sampai imlek begini," ujar Putri.

Selain mengkhawatirkan kurangnya pendapatan, ia juga cemas akan rob yang sewaktu-waktu bisa membanjiri kediamannya.

Sebab, jika rob datang, bisa merusak mesin pompa yang ada di bak kerang miliknya.

Baca juga: Tinjau Pesisir DKI, Saefullah Pastikan Pompa Air dan Genset Sudah Siap Hadapi Banjir Rob

"Makanya ini lantainya saya tinggiin, kan kalau kerendam rusak semua pompanya," ujar Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com