BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengklaim bahwa pengangkutan lumpur dan sampah imbas banjir telah mencapai 60 persen.
"Sudah 12.000 ton lebih sampah yang dibuang ke TPA. Targetnya (pengangkutan sampah dan lumpur) selesai akhir pekan," kata Yayan kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Yayan menyebut, Pemkot Bekasi berupaya sekuat tenaga mempercepat pengangkutan sampah dan lumpur imbas banjir.
Total, ada 307 truk yang dikerahkan untuk melakukannya, 65 truk di antaranya truk sewaan.
Baca juga: Terendam Lumpur dan Listrik Mati, Rumah di Pondok Gede Permai Bekasi Ditinggalkan Penghuni
"Terbantu juga karena sekarang sudah bisa membuang ke TPST Bantargebang," ujar Yayan.
Pembuangan sampah dan lumpur ke TPST Bantargebang milik Pemprov DKI Jakarta cukup membantu mengurangi antrean truk sampah di TPA Sumur Batu, lokasi pembuangan akhir Kota Bekasi.
Proses bersih-bersih ini dialokasikan hingga Selasa (14/1/2020), pada hari berakhirnya masa tanggap darurat bencana banjir di Kota Bekasi.
Meski mengklaim demikian, sebagian warga Kota Bekasi mengeluhkan lambannya gerak Pemkot Bekasi mengatasi masalah sampah dan lumpur.
Baca juga: Sepekan Lebih Pascabanjir, Lumpur di Pondok Gede Permai Bekasi Masih Sebetis
Warga RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, misalnya mengeluhkan sudah sepekan lebih lumpur masih membanjiri gang-gang wilayah perumahan yang dihuni lebih dari 300 keluarga itu. Sebanyak 6 RT masih direndam lumpur sedalam betis orang dewasa.
Warga menganggap, pengerahan alat berat untuk mengatasi masalah lumpur tersebut setengah hati karena jumlahnya tak sebanding dengan cakupan wilayah yang terendam lumpur.
"Ekskavator belum keliatan (banyak), cuma satu yang kelihatan hari ini, kemarin ada dua tapi ternyata cuma dari ujung sini. Ujung sana belum. Minim banget, dengan kondisi yang banyak sampah dan lumpur seperti itu," ujar Oonk (52), warga RT 007 RW 008 ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis sore.
"Sekarang lihat saja, got dari sini sampai ke ujung sana rata. Lumpur semua," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.