Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Imbas Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi, Penanganan Lamban hingga Ditinggalkan Penghuni

Kompas.com - 11/01/2020, 07:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ditilik dari jumlah korban terdampak banjir dan jumlah wilayah yang terendam pada Banjir Tahun Baru, Rabu (1/1/2020) lalu, banjir di Kota Bekasi adalah yang paling parah se-Jabodetabek.

Banjir menimbulkan sembilan korban jiwa, ratusan ribu pengungsi, dan sekitar 70 persen wilayah ada di bawah air.

Kecamatan Jatiasih jadi kecamatan dengan dampak banjir terparah se-Kota Bekasi.

Kedalaman banjir maksimal yakni 6 meter, banjir tertinggi yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, terjadi di Jatiasih, tepatnya di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP).

Banjir besar ini menyisakan sengkarut bagi warga PGP. Aneka persoalan menyeruak meskipun banjir surut sehari setelah Tahun Baru 2020.

1. Lumpur dan sampah lamban diangkut

Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) terletak dekat titik nol Kali Bekasi, yakni pertemuan dua arus sungai besar dari Kabupaten Bogor, Sungai Cileungsi dan Cikeas.

Kedua arus sungai itu menyatu tak jauh dari PGP, menjadi aliran Kali Bekasi.

Kamis (9/1/2020), sepekan lebih usai banjir melanda, lumpur tak kunjung lenyap dari perumahan warga PGP.

Baca juga: Paling Parah Terdampak Banjir, Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi Mulanya Rawa

Di RW 008, yang terletak persis di sisi tanggul, lumpur masih berkedalaman sebetis orang dewasa.

Lumpur-lumpur itu berbau busuk.

Pasalnya, sampah-sampah warga juga banyak yang belum diangkut.

Bau busuk menguar ke mana-mana.

Sejumlah warga tampak kelelahan kerja bakti mendorong lumpur dengan peralatan seadanya ke arah selokan. Selokan tersebut tak dapat mengalir karena sudah penuh lumpur.

Upaya rehabilitasi yang didengungkan Pemkot Bekasi pun bagaikan lelucon.

Pasalnya, hanya ada satu alat berat yang beroperasi di RW 008 PGP yang dihuni lebih dari 300 keluarga itu.

"Ekskavator belum keliatan (banyak), cuma satu yang kelihatan hari ini, kemarin ada dua tapi ternyata cuma dari ujung sini. Ujung sana belum. Minim banget, dengan kondisi yang banyak sampah dan lumpur seperti itu," ujar Oonk (52), warga RT 007 RW 008 ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis sore.

"Sekarang lihat saja, got dari sini sampai ke ujung sana rata. Lumpur semua," imbuhnya.

Warga berharap, bencana lumpur ini segera teratasi dengan pengerahan alat berat dengan jumlah yang memadai.

Bukan hanya untuk mengatasi lumpur, melainkan juga sampah.

"Kalau sampahnya diangkat, langsung disemprot (lumpurnya), sudah selesai itu," ujar Irvan Nurdin (36) warga RT 003 RW 008, Kamis sore.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com