Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Ular Sanca di Dalam Kasur yang Gegerkan Warga Pamulang

Kompas.com - 11/01/2020, 10:34 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena kemunculan berbagai jenis ular di permukiman warga belakangan menjadi bahan pembicaraan.

Bagaimana tidak, ular-ular itu berkeliaran di sekitar rumah, baik di dalam maupun pekarangan rumah.

Teranyar, ular sanca dengan panjang sekitar 3,5 meter ditangkap warga yang bermukim di Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (9/1/2020) malam.

Ular tersebut ditemukan bersemayam di dalam kasur salah satu warga.

Berikut kronologi penangkapan ular sanca yang mengegerkan warga tersebut:D

1. Curiga permukaan tak rata di kasur

Salah satu warga di Witana Harja, Rohimah (60) mengatakan, penangkapan ular tersebut bermula saat anak perempuannya sedang menyapu lantai di dalam kamar pukul 17.00 WIB.

Saat sedang menyapu, seketika dari dalam kasur terdengar suara dan gerakan yang membuat permukaan tempat tidur tidak rata.

Baca juga: Warga Pamulang Tangkap Ular Sepanjang 3,5 Meter yang Bersarang di Dalam Kasur

"Jadi ketahuannya saat ular itu ada di samping kasur badannya, jadi kasur bejendol gitu kan. Terus mantu saya coba teken, katanya lunak gitu," kata Rohimah saat ditemui di lokasi, Jumat (10/1/2020).

Rohimah dan anaknya memberanikan diri untuk mengecek kasur yang biasa ditidurinya itu.

Sesekali dia menekan permukaan sisi kasurnya yang tak rata itu.

"Saya cek saya tekan terus menerus tapi takut buat mastikan. Akhirnya saya telepon anak saya. Pada saat itu lagi ngojek dia pulang," tutur Rohimah.

2. Kaget setelah merobek kasur

Anak lelaki Rohimah pun tiba di rumah pada Kamis malam. Dengan sigap, kasur tersebut dirobek menggunakan pisau.

"Setelah dirobek sama anak saya baru kelihatan itu ular. Kemudian kasur saya langsung dibawa ke luar rumah diletakan di jalan dan dirobek," kata Rohimah.

Benar saja, saat dirobek baru terlihat jelas ular jenis sanca dengan panjang sekitar 3,5 meter tersebut terjebak dalam kasur.

"Ada kali sekitar 3,5 meter. Dia enggak bisa keluar karena di dalam kasur kan banyak per itu. Sekarang ada ularnya itu dikarungin anak saya," kata dia.

3. Mengeluarkan ular yang terjebak per kasur

Setelah mengetahui keberadaan ular, kendala berikut yang harus dilakukan adalah mengeluarkan ular dalam per yang berada di kasur.

Baca juga: Ular yang Bersarang di Kasur Terjebak Dalam Per, Penangkapannya Makan Waktu 3 Jam

Tidak mudah, sebab ukuran ular terlalu panjang dan besar.

Proses evakuasi pun berjalan hingga tengah malam.

"Kendalanya ini kan ular panjang dan cukup besar dan di dalam kasur ada per itu yang menyulitkan. Ada tiga jam ditangkap sampai jam 12 malam," kata anak dari Rohimah, Teguh.

Menurut Teguh, kesulitan dalam proses penangkapan ular membuatnya harus menggunakan peralatan khusus seperti tang.

Bersama dengan temannya, Teguh berusaha mengeluarkan badan ular yang tersangkut dalam per.

4. Sempat digigit ular

Proses evakuasi ular itu berlangsung cukup.menegangkan.

Bahkan, Teguh sempat digigit dan dililit ular sanca sepanjang 3,5 meter yang berusaha ia tangkap.

"Saya sempat digigit pada bagian tangan kiri. Untung tak berbisa dan kebetulan saya pakai sarung tangan karena saya habis narik (ngojek)," kata Teguh.

Bukan hanya digigit, Teguh juga merasakan lilitan ular di bagian tangan kirinya.

Beruntung, Teguh bisa mengatasi persoalan tersebut.

Baca juga: Cerita Rohimah Tidur di Atas Ular yang Terjebak di Dalam Kasur

5. Menumpang tidur di rumah anak

Setelah menemukan ular di rumahnya, kini Rohimah menumpang tidur di rumah anak laki-laki bersama kedua cucunya.

"Saya tidur di samping rumah anak sama cucu. Untuk kasur kan emang dua saya tumpuk, satunya yang ada ular yang satu lagi saya dirikan nggak saya tidurin karena takut," kata Rohimah.

Sebab, kasur yang berukuran 160x200cm itu sudah rusak saat proses evakuasi ular berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com