JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Keraton Angung Sejagat Toto Santoso (41) tidak pernah menyebarkan pengaruh apapun kepada warga selama tinggal di bantaran rel Stasiun Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 12/RW 05 Kelurahan Ancol Abdul Manaf.
"Enggak pernah sama warga sini mah, " kata Abdul kepada wartawan di lokasi, Rabu (15/1/2020) malam.
Abdul mengatakan, Toto tinggal di lokasi tersebut sejak tahun 2011 sampai kebakaran melanda rumahnya pada tahun 2016.
Baca juga: Raja Agung Sejagat Pindah dari Ancol Sejak Kontrakannya Terbakar Tahun 2016
Selama tinggal di sana, Toto cenderung tidak menonjol dibandingkan warga-warga lainnya.
"Orangnya sih biasa memang, kalem. Kenal lah sama orang-orang, kalau ketemu palingan 'wey dari mana'," ujar Abdul.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua RW 005 Puji Haryati. Ia menyebut, jangankan menyebarkan pengaruhnya, Toto justru jarang terlihat.
"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji.
Baca juga: Raja Keraton Agung Sejagat 6 Tahun Tinggal di Rumah Bedeng Ilegal di Pinggir Rel Ancol
Puji menjelaskan, Toto yang mengaku sebagai pedagang di Kawasan Muara Angke sangat jarang menempati rumah kontrakan yang ada di bantaran rel kereta api tersebut.
Pascakebakaran Kampung Bandan 2016, Toto pun menghilang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.