Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Sekolah Roboh, Murid SDN Samudrajaya 04 Bekasi Dipulangkan jika Hujan

Kompas.com - 20/01/2020, 14:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala SDN Samudrajaya 04 Adi Siswanto berujar, pihaknya semakin sering lebih cepat memulangkan murid-murid sehubungan dengan datangnya musim hujan.

Soalnya, gedung sekolah tersebut dinilai amat rentan ambruk jika diterpa angin kencang. Plafon-plafonnya sudah berlubang, rangka atapnya pun rapuh.

"Kemarin itu (saat hujan) juga ada genteng yang jatuh. Kami instruksikan para guru supaya dikosongkan saja ruang kelasnya daripada kena musibah," ujar Adi saat ditemui wartawan pada Senin (20/1/2020).

"Hampir semua (ruang kelas) bocor. Jadi kalau hujan sudah turun, kita langsung memulangkan anak-anak," ia menambahkan.

Baca juga: Mirisnya Kondisi SDN Samudrajaya 04 Bekasi...

Di samping atap yang rentan ambruk, aktivitas belajar-mengajar memang sulit dilaksanakan di sekolah tersebut karena sebagian dindingnya sudah jebol.

Menyisakan lubang, air hujan begitu leluasa masuk ke dalam ruang kelas, terlebih jika hujan turun bersama dengan sapuan angin kencang.

"Yang dikhawatirkan adalah sekolah ini roboh, kayak sekolah-sekolah yang lain, seperti yang di Muaragembong (Kabupaten Bekasi) yang sudah roboh beberapa waktu lalu," timpal guru olahraga SDN Samudrajaya 04, Sayyidina Ali.

Ia merujuk SMPN 1 Muaragembong yang sempat ditinjau Presiden RI Joko Widodo, 31 Januari 2019 silam.

Baca juga: BERITA FOTO: Kerusakan Bangunan SDN Samudrajaya 04 Bekasi

Ali menjelaskan, bukan hanya ruang-ruang kelas yang bocor dan diterpa hujan, ruang guru dan perpustakaan pun sama.

Ruang perpustakaan malah sudah rusak sehingga keberadaannya digabung di ruang guru.

Sebagai informasi, keadaan SDN Samudrajaya 04 di Kabupaten Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, amat memprihatinkan. Sejumlah ruang kelasnya rusak tak terawat.

Para murid terpaksa belajar di kelas yang ubinnya bergelombang, bahkan sebagian keramiknya mengelupas menyisakan tanah merah.

Atapnya penuh lubang. Dinding-dinding serta sekat antarkelasnya jebol. Sejumlah jendela tak berkaca. Pintu kelas lapuk dan sulit digeser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com