Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Peras PNS, Oknum Wartawan di Bogor Ditangkap Polisi

Kompas.com - 21/01/2020, 20:46 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Bogor Utara mengamankan wanita berinisial HYI atas keterlibatannya dalam kasus dugaan pemerasan dengan ancaman terhadap seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial REH.

Kepala Polsek Bogor Utara Komisaris Polisi Irwandi menyebutkan, pelaku diketahui berprofesi sebagai wartawan.

Irwandi mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pelaku memeras korban dengan meminta uang sebesar Rp 125 juta.

"Jadi, pelaku meminta uang kepada korban yang menurutnya korban telah keluar dari salah satu hotel di daerah Gadog, Kabupaten Bogor, bersama seorang laki-laki menggunakan seragam dinas," ucap Irwandi, saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2020).

Ia menambahkan, jika permintaannya itu tidak dituruti, pelaku mengancam akan membuat berita tersebut dan menyebarkannya.

Baca juga: Diduga Peras Kepala Desa, 2 Oknum Wartawan Ditangkap Polisi

Pelaku, sambungnya, juga mengancam akan melaporkan hal itu kepada Dinas Pendidikan dan Wali Kota Bogor.

Korban, kata Irwandi, akhirnya melakukan negosiasi kepada pelaku untuk menurunkan jumlah nominal uang yang diminta.

Pelaku kemudian setuju untuk menurunkan jumlah nominal menjadi Rp 70 juta.

"Kemudian korban memberikan uang sebesar Rp 10,8 juta kepada pelaku sebagai uang DP. Korban menjanjikan akan mentransfer sisanya pada hari Senin, kemarin," sebut Irwandi.

Karena terus-menerus diancam, lanjut dia, korban lalu mentransfer uang lagi kepada pelaku sebesar Rp 1 juta.

Atas laporan pemerasan itu, polisi kemudian bergerak dan mengamankan pelaku.

Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebuah id card kartu pers, dua buah handphone yang digunakan pelaku untuk memeras, serta satu buah buku tabungan.

"Saat ini pelaku masih diperiksa. Ia dikenakan Pasal 368 KUHP tentang Tindak Pidana Pemerasaan dan Pengancaman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com