Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Umumkan 3 Bakal Calon Wali Kota Depok, Mengapa Tak Ada Petahana M Idris?

Kompas.com - 22/01/2020, 14:04 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengumumkan tiga besar bakal calon (Balon) Wali Kota Depok 2021-2026.

Ketiga nama ini adalah hasil pengerucutan dari lima balon yang sebelumnya telah dikeluarkan PKS untuk dikenal warga Depok berdasarkan hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira PKS).

Dalam daftar tersebut, tidak ada nama Wali Kota petahana, yakni Mohammad Idris Abdul Shomad.

Ketiga bakal calon yang diumumkan adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rahmayanti.

“Nama petahana tidak dibahas. Kalau itu keputusan dari DPP,” kata Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir dalam jumpa pers penjabaran nama tiga balon Wali Kota Depok periode 2021-2026 di Kantor DPD PKS Kota Depok, Pancoran Mas, Depok, Selasa (21/1/2020), seperti dikutip Warta Kota.

Baca juga: PKS Umumkan Tiga Bakal Calon Wali Kota Depok, Siapa Saja?

M Idris sebelumnya merupakan Wakil Wali Kota periode 2011-2016 mendampingi Wali Kota Depok Nur saat itu Nur Mahmudi Ismail.

Tiga partai, yakni PKS, Gerindra, dan Demokrat kemudian mengusung Idris sebagai calon wali kota saat Pilkada Depok 2015, berpasangan dengan Pradi Supriatna. Pasangan tersebut menang.

Padahal, saat itu dan bahkan hingga saat ini, Idris bukanlah kader PKS atau partai manapun melainkan seorang Dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Untuk kepastian apakah Idris tetap akan diusung kembali oleh PKS dari jalur khusus, menurut Hafid, pengurus PKS Depok masih menunggu keputusan DPP.

“Penetapan calon Wali Kota kita taat dan mendengarkan sepenuhnya keputusan di tingkat pusat,” kata Hafid.

Sementara itu, Sekretaris Umum DPD PKS Depok, Teuku Muhammad Yusufsyah Putra mengatakan, ketiga nama balon ini merupakan hasil dari seleksi tahap kedua yang dilakukan oleh PKS melalui survei internal pada Desember 2019. 

Putra mengatakan, DPD PKS menugaskan kepada ketiganya untuk sosialisasi ke masyarakat dan juga menjalin komunikasi dengan partai politik (parpol) yang ada di Depok.

Termasuk membuka komunikasi dengan para komunitas dan juga organisasi masyarakat (ormas).

Hal tersebut, dalam rangka memperluas jaringan ketiga balon tersebut.

"Kelak nantinya (ketiga balon) akan diukur kembali kelayakannya sebagai Calon Wali Kota Depok 2021-2026," tutur Putra.

Putra menegaskan partainya saat ini tidak membahas mengenai balon untuk posisi Wakil Wali Kota Depok 2021-2026.

"Kita masih fokus untuk melakukan seleksi balom Wali Kota sampai nanti waktu yang telah ditentukan untuk bakal calon Wakil Wali Kota," kata Putra. (Vini Rizki Amelia)

 


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "PKS Umumkan Tiga Besar Bakal Calon Wali Kota Depok, Nama Petahana Tidak Dibahas."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com