Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terekam CCTV, Kotak Amal Masjid untuk Yatim Piatu Dicuri di Bekasi

Kompas.com - 23/01/2020, 11:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aksi pencurian kotak amal di dalam masjid terekam CCTV di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Rabu (22/1/2020).

Peristiwa itu terjadi di Masjid Jami Azharul Alia pada siang hari ketika masjid itu sepi, sekira pukul 10.30 WIB.

Dalam rekaman CCTV, tampak pencuri seorang pemuda bertubuh kurus. Ia sempat berulang kali bersembunyi di balik sekat tirai, sebab dinding kaca masjid tersebut amat bening sehingga tembus pandang dari luar.

Baca juga: Pencuri Beraksi di Mushala Sunter Agung, Kotak Amal Dibuang di Taman BMW

Suryadi Amir (63), pengurus Masjid Jami Azharul Alia menyatakan, kotak amal untuk sumbangan anak yatim piatu tersebut sudah berbulan-bulan tidak dibuka.

"Ini engselnya yang dicongkel. Diambil sama dia yang merah-merah (Rp 100.000) sama yang biru-biru (Rp 50.000). Yang Rp 2.000-an ditinggal," jelas Amir ketika ditemui wartawan pada Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Pencuri Isi Kotak Amal Ditangkap, Pelaku Sudah Beraksi 16 Kali

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, kotak amal tersebut terbuat dari bahan kayu. Engselnya sudah bobol.

Selain itu, sekrup-sekrup di tiap sisi kotak amal itu memang sudah usang, berkarat, dan ukurannya kecil sehingga relatif mudah dibobol.

Amir menjelaskan, pemuda itu mulanya masuk ke dalam masjid dari arah tempat wudhu.

"Ia sempat begini-begini (bersembunyi di balik tirai perempuan). Terus menuju ke tempat kotak amal," kata.

Kotak amal tersebut ada di ujung masjid, berdekatan dengan dinding kaca yang amat bening dan tembus pandang dari luar.

Ragu-ragu melakukan aksinya, pemuda itu sempat shalat dulu.

Amir menduga, pemuda itu shalat hanya untuk mengelabui pengendara sepeda motor yang lalu-lalang di depan masjid.

"Dia sempat shalat di sini juga. Enggak ada orang lain. Mungkin untuk mengelabui orang. Supaya enggak ada kecurigaan, jadi dia shalat," tutur Amir.

Pelaku kemudian membobol kotak amal tersebut dengan cara mencongkel engselnya.

"Dia bawa (uang hasil curian) di dalam plastik, ditaruh di bawah bajunya. Lalu dia jalan kaki," ujar Amir.

Amir mengaku belum melaporkan kasus ini kepada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com