JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan tiga rumah sakit (RS) yang menangani pasien terinfeksi virus corona di Jakarta.
Tiga rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Rumah Sakit Tarakan, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Sementara ini Jakarta ada tiga RS rujukan, ada RS Sulianti Suroso rumah sakit infeksi, RS Tarakan, dan RSPAD," ucap Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Virus Corona Disebut Bisa Disembuhkan Tanpa Obat, jika...
Meski demikian, ia memastikan bahwa Pemprov DKI akan menambah jumlah rumah sakit rujukan untuk pasien terinfeksi corona.
Rencananya, rumah sakit yang disiapkan tersebut bakal berada di dekat bandara ataupun pelabuhan.
"Kami tentunya juga sedang berupaya menyiapkan untuk pendampingan dari RSUD kita. Apa yang sudah kita latih adalah yang dekat dengan bandara adalah RSUD Koja dan RSUD Cengkareng. Ke depannya kita mengejar yang lain," jelas dia.
Adapun sebelumnya, virus corona pertama kali diidentifikasi berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini juga telah merebak ke 12 negara di berbagai benua.
Baca juga: Bandara Soetta Siapkan Tempat Parkir Khusus Pesawat jika Ada Penumpang Terinfeksi Corona
Saat ini virus corona sudah menjangkiti 2.300 orang dan menyebabkan 80 orang di China meninggal dunia.
Hingga kini, medium penyebaran virus corona masih menjadi teka-teki. Beberapa pakar menyebutkan, virus ini bisa menyebar lewat udara. Ada pula yang menyebut virus bisa menyebar hanya dari tatapan mata.
Di tengah ketidakpastian akan sumber dan metode penyebaran virus corona ini, rilis yang disampaikan Pemerintah China memberikan sedikit titik terang.
Pemerintah mengungkap identitas korban yang meninggal dunia karena virus ini. Dari situ, juga diketahui usia muda dan dalam kondisi bugar lebih kebal terhadap virus.
Rilis dari Pemerintah China juga mengungkapkan bahwa mayoritas korban datang ke rumah sakit karena mengalami demam dan batuk-batuk, meskipun tidak mengalami demam ketika mereka datang ke rumah sakit.
Kebanyakan dari mereka lantas sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu. Beberapa bahkan dirawat selama sebulan.
Namun, ada dua korban yang meninggal dalam waktu empat hari setelah dirawat di rumah sakit.
Baca juga: [UPDATE] Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang di China, Hampir 2.000 Orang Terinfeksi
Sejauh ini, penyakit ini tampak tidak membunuh orang-orang yang berusia muda dan sehat.
Dr W Ian Lipkin, seorang epidemiologi di Columbia University yang menjadi penasihat China dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat wabah SARS, adalah salah satu yang menemukan tanda-tanda positif dari detail baru ini.
Dia menulis kepada New York Times bahwa ini merupakan tanda yang cukup menenangkan bahwa mayoritas kasus yang fatal adalah orang-orang tua dan/atau yang memiliki penyakit kronis yang meningkatkan kerentanan mereka terhadap penyakit menular.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.