Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daan Mogot, Prajurit Muda yang Gugur dalam Pertempuran Lengkong

Kompas.com - 29/01/2020, 12:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daan Mogot mungkin lebih banyak dikenal orang sebagai nama jalan.

Jalan sepanjang 27,5 km ini membentang dari Grogol, Jakarta Barat hingga Sukarasa, Tangerang.

Namun, tahukah Anda? Di balik nama jalan ini ada sosok seorang pejuang prajurit yang gugur dalam sebuah pertempuran.

Ya, Mayor Daan Mogot namanya. Memiliki nama asli Elias Daniel Mogot dan lahir di Manado pada 28 Desember 1928.

Di usianya yang baru 18 tahun, Daan harus kehilangan nyawanya karena sebuah pertempuran.

Misi melucuti senjata

Pertempuran Lengkong begitulah nama peristiwa tersebut dikenang sesuai lokasi terjadinya pertempuran, yakni di Desa Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong, Tangerang.

Di lokasi inilah sekarang berdiri kompleks perumahan yang cukup berkembang Bumi Serpong Damai (BSD).

Pertempuran berdarah di hari Jumat tanggal 25 Januari 1946 itu awalnya adalah misi melucuti senjata tentara Jepang.

Baca juga: Peristiwa Lengkong, Gugurnya Mayor Daan Mogot

Dipimpin oleh Mayor Daan Mogot yang masih sangat muda, taruna Militer Akademi Tangerang atau Militaire Academie Tangerang (MAT) datang secara damai ke Lengkong.

Dikutip dari arsip Harian Kompas 26 Januari 1996, misi melucuti senjata yang dilakukan Mayor Daan Mogot dan pasukannya karena tak ingin didahului oleh serdadu NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang dikabarkan mulai menguasai Parung pada 24 Januari 1946 dan bergerak ke utara untuk menduduk Lengkong.

Mereka katanya ingin melucuti tentara Jepang. Dan jika ini terjadi, kedudukan Resimen IV di Tangerang dan MAT dikhawatirkan bakal terancam.

Dalam keadaan tak menentu, tanpa menunggu lagi Komandan Resimen IV Letkol Singgih memutuskan akan mendahului tentara NICA melucuti senjata Jepang.

Pelaksana pelucutan ini diserahkan kepada para taruna MAT yang langsung dipimpin Mayor Daan Mogot yang adalah seorang Direktur MAT.

Pertempuran dadakan

Perintah ini tergolong mendadak dan tergesa-gesa, para taruna MAT lalu yang kebetulan berada di tempat dikumpulkan untuk melaksanakan aksi pelucutan.

Ketika itu hanya dua seksi taruna, masing-masing berjumlah 30 orang, yang terkumpul dan ikut berangkat ke markas tentara Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com